MANADO – Peranan nelayan Bahu dalam hal memasok ikan segar ke “Pasar Bahu” sangatlah tinggi. Dan inilah yang menjadi khas pasar Bahu Manado, karena setiap hari menjual beraneka ikan segar berkwalitas tinggi, jarang di dapat dipasar lain.
Nelayan Bahu adalah komunitas nelayan yang tinggal di sepanjang pantai mulai dari kawasan bisnis Bahu Mal sampai ke Malalayang. Ikan yang dijual seperti tude/oci, bobara, serta ikan-ikan karang lainnya, biasanya dijual masih dalam keadaan baru saja ditangkap, dengan bentuk badan kencang dan melengkung serta masih terdapat pasir laut yang melekat pada badan ikan.
Para nelayan tidak membiasakan ikan hasil tanggapan mereka untuk diawetkan dengan cara apapun. Mereka ingin hasil tangkapannya dibeli warga dalam keadaan segar tanpa diawet termasuk didinginkan dengan es.
Nelayan bahu dikenal sebagai nelayan yang pintar memilih waktu tepat untuk melaut (melaut dinihari), kemudian merapat ke pantai pukul 05-06 pagi, lalu hasil tangkapannya langsung didistribusikan ke padagang di Pasar Bahu yang jaraknya hanya sekitar 50 meter.
Kondisi ini menurut pengakuan nelayan dan para pedagang ikan berlangsung sudah puluhan tahun. Namun sayang perhatian pemerintah terhadap mereka masih dirasa
kurang. Mereka berharap pemerintah bisa menyediakan pelabuhan tempat pendaratan ikan yang memadai, selain berharap bantuan cicilan modal dan alat-alat tangkap. (joly)
MANADO – Peranan nelayan Bahu dalam hal memasok ikan segar ke “Pasar Bahu” sangatlah tinggi. Dan inilah yang menjadi khas pasar Bahu Manado, karena setiap hari menjual beraneka ikan segar berkwalitas tinggi, jarang di dapat dipasar lain.
Nelayan Bahu adalah komunitas nelayan yang tinggal di sepanjang pantai mulai dari kawasan bisnis Bahu Mal sampai ke Malalayang. Ikan yang dijual seperti tude/oci, bobara, serta ikan-ikan karang lainnya, biasanya dijual masih dalam keadaan baru saja ditangkap, dengan bentuk badan kencang dan melengkung serta masih terdapat pasir laut yang melekat pada badan ikan.
Para nelayan tidak membiasakan ikan hasil tanggapan mereka untuk diawetkan dengan cara apapun. Mereka ingin hasil tangkapannya dibeli warga dalam keadaan segar tanpa diawet termasuk didinginkan dengan es.
Nelayan bahu dikenal sebagai nelayan yang pintar memilih waktu tepat untuk melaut (melaut dinihari), kemudian merapat ke pantai pukul 05-06 pagi, lalu hasil tangkapannya langsung didistribusikan ke padagang di Pasar Bahu yang jaraknya hanya sekitar 50 meter.
Kondisi ini menurut pengakuan nelayan dan para pedagang ikan berlangsung sudah puluhan tahun. Namun sayang perhatian pemerintah terhadap mereka masih dirasa
kurang. Mereka berharap pemerintah bisa menyediakan pelabuhan tempat pendaratan ikan yang memadai, selain berharap bantuan cicilan modal dan alat-alat tangkap. (joly)