Manado, BeritaManado.com – Teks sastra secara umum dapat dimanfaatkan oleh penulis sebagai alat atau cara yang strategis untuk berkomunikasi, untuk mengekspresikan budaya, nilai, gagasan, idealisme, dan lainnya.
Bahkan yang bersifat konfrontatif, menuliskan pengaplikasiannya dalam hidup keseharian, meninggalkan jejak pengetahuan dan pengalaman pada benak pembacanya.
Teks atau narasi dalam sastra secara umum dapat dimanfaatkan oleh penulis untuk mengekspresikan beragam tema yang sulit dan kering seperti sejarah, lingkungan, politik, ekonomi, dan lainnya.
Bahkan tema-tema yang bersifat konfrontatif dapat menjadi lentur dengan memanfaatkan elemen dalam sastra seperti karakter, latar, alur, eksposisi.
Dan mengaplikasikannya dalam hidup keseharian sehingga meninggalkan jejak pengetahuan dan pengalaman baru bagi pembacanya.
Kali ini, Bincang Literasi Nusantara (BLN) membahas tentang sastra.
Untuk sesi kedua, mengangkat tema ‘Sastra sebagai Media Membumikan Idealisme’ yang akan dilaksanakan Jumat (10/9/2021) via zoom.
Bincang Literasi Nusantara (BLN) yang diselenggarakan atas kerjasama Sangihe Writers & Readers Festival (SWRF), dan Indonesia Writers Inc (IWI) adalah pra-kegiatan dari Sangihe Writers & Readers Festival 2021.
BLN akan dilaksanakan sebanyak 10 sesi/topik tentang literasi, pada setiap Rabu dan Jumat, hingga minggu kedua Oktober 2021.
Berikut profil narasumber dan moderator dalam Bincang Literasi Nusantara sesi kedua – Tema: “Sastra sebagai Media Membumikan Idealisme”.
(***/Finda Muhtar)