Manado – Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) terus memantik semangat banyak kalangan untuk mensukseskannya. Seperti kalangan jurnalis yang memilih untuk mengambil peran secara langsung dengan mengambil segmentasi dari sisi pelestarian adat, dengan menitikberatkan pada upaya mengangkat jati diri dan martabat daerah yang berdaulat secara budaya dan berkeadilan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Niat itu akan diimplementasikan secara bersama-sama melalui wadah organisasi yang dinamai Forum Wartawan Peduli Adat Sulawesi Utara (FORPEDA Sulut).
Kiprah untuk menggapai tujuan tersebut telah diawali lewat suksesnya pembentukan struktur kepengurusan. Dan itu dilakukan oleh sekelompok wartawan yang benar-benar peduli dan mau mendedikasikan diri dalam upaya pelestarian adat di Sulut.
“Kepengurusan Forpeda sudah terbentuk lewat proses pemilihan pada Jumat 20 Oktober 2017 dan akan segera dideklarsikan melalui acara pelantikan. Forpeda mengemban visi yaitu Melestarikan Sejarah, Adat dan Budaya Warisan Leluhur di Bumi Nyiur Melambai. Sedangkan misi dari organisasi ini yakni Mengembalikan Identitas Warga Sulut Yang Bermartabat Secara Budaya dan Berkeadilan Sosial dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,” ujar Robby Kumaat Mononimbar yang terpilih sebagai sekretaris Forpeda Sulut.
Lanjut kata dia, aspek adat dan budaya memiliki dimensi yang sangat luas dan potensial menopang program ODSK yang dibesut Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw. “Forpeda melirik begitu pentingnya potensi adat dan budaya daerah bagi program ODSK. Karenanya kami hadir untuk bersinergi dengan pemerintah dan pihak lain guna memperkuat upaya pencapaian tujuan tersebut,” ujaf Robby didampingi seluruh pengurus Forpeda Sulut.
Selain itu, Jem Lombogia yang terpilih sebagai wakil ketua I Forpeda menjelaskan, sasaran utama pendirian organsiasi ini yakni; pertama, mengangkat semua bentuk kearifan lokal terkait adat dan budaya daerah; kedua, melakukan pendampingan dari sisi jurnalistik terhadap semua hal atau kegiatan yang bersentuhan dengan adat; ketiga menjadi konseptor sekaligus pelopor kegiatan adat dan budaya di Sulut.
“Nantinya kami akan membangun kemitraan dengan pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota di Sulut, termasuk elemen terkait lainnya seperti organisasi masyarakat adat, para penggiat budaya, organisasi wartawan, akademisi dan pihak lainnya yang terkait,” ujar Jem Lombogia, seraya memastikan jika Forpeda akan segera didaftarkan secara resmi kepada pemerintah.
Komposisi kepengurusan Forpeda yang telah terbentuk disebut masih sebatas pengurus inti dan masih akan dilengkapi lagi. Posisi lain yang akan dilengkapi untu diisi yakni Komisariat Minahasa, Komisariat Sangihe Talaud dan Komisariat Bolaang Mongondow.
“Forpeda mencakupi tiga entitas besar di Sulut yakni Minahasa, Sangihe Talaud dan Bolaang Mongondow. Organisasi ini nantinya akan menempatkan kepala daerah atau tokoh – tokoh masyarakat yang telah terbukti peduli pada adat dan budaya, untuk dipercayakan masuk dalam komposisi Majelis Pembina dan Dewan Penasehat Forpeda. Organisasi ini juga terbentuk atas motivasi dari Sekretaris Komisi IV DPRD bapak Fanny Legoh yang juga selaku Sekretaris Majelis Adat Minahasa. Dan kami akan memulai menjalin komunikasi dengan para tokoh, pelaku atau penggiat adat dan budaya lainnya untuk ikut bersama-sama membesarkan organisasi ini. Organisasi ini juga tetap membuka ruang dan kesempatan bagi seluruh wartawan di Sulut yang punya kepedulian atas adat dan budaya, untuk nantinya masuk sebagai pengurus pleno,” ujar Jeffrie Montolalu selaku penggagas pembentukan Forpeda Sulut.
Komposisi Struktur FORPEDA Sulut:
Majelis Pembina
– Kepala Daerah di Sulut
– Pimpinan Lembaga Legislatif di Sulut
– Pimpinan Organisasi Adat dan Budaya di Sulut
Dewan Penasehat
– Ketua : Fanny Legoh (Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut; Sekretaris Majelis Adat Minahasa)
– Anggota : Tokoh dan Penggiat Adat dan Budaya Daerah
Pengurus Harian
Ketua : Jeffrie Montolalu
Wakil 1 : Jem Lombogia
Wakil 2 : Victor Masambe
Wakil 3 : Marthen Senduk
Sekretaris : Robby Kumaat Mononimbar
Wakil Sekretaris : Arfin Tompodung
Bendahara : Yongke Londa
Manado – Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) terus memantik semangat banyak kalangan untuk mensukseskannya. Seperti kalangan jurnalis yang memilih untuk mengambil peran secara langsung dengan mengambil segmentasi dari sisi pelestarian adat, dengan menitikberatkan pada upaya mengangkat jati diri dan martabat daerah yang berdaulat secara budaya dan berkeadilan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Niat itu akan diimplementasikan secara bersama-sama melalui wadah organisasi yang dinamai Forum Wartawan Peduli Adat Sulawesi Utara (FORPEDA Sulut).
Kiprah untuk menggapai tujuan tersebut telah diawali lewat suksesnya pembentukan struktur kepengurusan. Dan itu dilakukan oleh sekelompok wartawan yang benar-benar peduli dan mau mendedikasikan diri dalam upaya pelestarian adat di Sulut.
“Kepengurusan Forpeda sudah terbentuk lewat proses pemilihan pada Jumat 20 Oktober 2017 dan akan segera dideklarsikan melalui acara pelantikan. Forpeda mengemban visi yaitu Melestarikan Sejarah, Adat dan Budaya Warisan Leluhur di Bumi Nyiur Melambai. Sedangkan misi dari organisasi ini yakni Mengembalikan Identitas Warga Sulut Yang Bermartabat Secara Budaya dan Berkeadilan Sosial dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,” ujar Robby Kumaat Mononimbar yang terpilih sebagai sekretaris Forpeda Sulut.
Lanjut kata dia, aspek adat dan budaya memiliki dimensi yang sangat luas dan potensial menopang program ODSK yang dibesut Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw. “Forpeda melirik begitu pentingnya potensi adat dan budaya daerah bagi program ODSK. Karenanya kami hadir untuk bersinergi dengan pemerintah dan pihak lain guna memperkuat upaya pencapaian tujuan tersebut,” ujaf Robby didampingi seluruh pengurus Forpeda Sulut.
Selain itu, Jem Lombogia yang terpilih sebagai wakil ketua I Forpeda menjelaskan, sasaran utama pendirian organsiasi ini yakni; pertama, mengangkat semua bentuk kearifan lokal terkait adat dan budaya daerah; kedua, melakukan pendampingan dari sisi jurnalistik terhadap semua hal atau kegiatan yang bersentuhan dengan adat; ketiga menjadi konseptor sekaligus pelopor kegiatan adat dan budaya di Sulut.
“Nantinya kami akan membangun kemitraan dengan pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota di Sulut, termasuk elemen terkait lainnya seperti organisasi masyarakat adat, para penggiat budaya, organisasi wartawan, akademisi dan pihak lainnya yang terkait,” ujar Jem Lombogia, seraya memastikan jika Forpeda akan segera didaftarkan secara resmi kepada pemerintah.
Komposisi kepengurusan Forpeda yang telah terbentuk disebut masih sebatas pengurus inti dan masih akan dilengkapi lagi. Posisi lain yang akan dilengkapi untu diisi yakni Komisariat Minahasa, Komisariat Sangihe Talaud dan Komisariat Bolaang Mongondow.
“Forpeda mencakupi tiga entitas besar di Sulut yakni Minahasa, Sangihe Talaud dan Bolaang Mongondow. Organisasi ini nantinya akan menempatkan kepala daerah atau tokoh – tokoh masyarakat yang telah terbukti peduli pada adat dan budaya, untuk dipercayakan masuk dalam komposisi Majelis Pembina dan Dewan Penasehat Forpeda. Organisasi ini juga terbentuk atas motivasi dari Sekretaris Komisi IV DPRD bapak Fanny Legoh yang juga selaku Sekretaris Majelis Adat Minahasa. Dan kami akan memulai menjalin komunikasi dengan para tokoh, pelaku atau penggiat adat dan budaya lainnya untuk ikut bersama-sama membesarkan organisasi ini. Organisasi ini juga tetap membuka ruang dan kesempatan bagi seluruh wartawan di Sulut yang punya kepedulian atas adat dan budaya, untuk nantinya masuk sebagai pengurus pleno,” ujar Jeffrie Montolalu selaku penggagas pembentukan Forpeda Sulut.
Komposisi Struktur FORPEDA Sulut:
Majelis Pembina
– Kepala Daerah di Sulut
– Pimpinan Lembaga Legislatif di Sulut
– Pimpinan Organisasi Adat dan Budaya di Sulut
Dewan Penasehat
– Ketua : Fanny Legoh (Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut; Sekretaris Majelis Adat Minahasa)
– Anggota : Tokoh dan Penggiat Adat dan Budaya Daerah
Pengurus Harian
Ketua : Jeffrie Montolalu
Wakil 1 : Jem Lombogia
Wakil 2 : Victor Masambe
Wakil 3 : Marthen Senduk
Sekretaris : Robby Kumaat Mononimbar
Wakil Sekretaris : Arfin Tompodung
Bendahara : Yongke Londa