Amurang, BERITAMANADO.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dalam sosialisasi “Mitigasi Bencana” yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Minsel, mengingatkan potensi bahaya garis pantai Minsel
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Denny A. Worotitjan, dalam sosialisasi yang diadakan di Desa Sulu Kecamatan Tatapaan, pada Selasa (24/9/2019) mengatakan Kabupaten Minsel memiliki 198 km garis pantai.
“Dengan memiliki 198 km garis pantai, Kabupaten Minsel memiliki potensi bahaya gelombang pasang ataupun tsunami,” kata Denny Worotitjan.
Dijelaskannya, kejadian gempa bumi ada yang berpotensi tsunami, adapula yang tidak berpotensi tsunami.
“Namun kita jangan menganggap remeh jika terjadi gempa. Kita harus bersama mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dengan meningkatkan kewaspadaan dini,” tambah Denny Worotitjan.
Dikatakannya, apabila ada gempa bumi yang hebat tidak harus menunggu pemberitahuan dari BMKG, masyarakat harus inisiatif.
“Contohnya gempa di Palu, dalam jangka waktu 3 detik gelombang pasang dan tsunami datang dengan cepat,” terang Denny Worotitjan, kepada para peserta yang hadir.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar barang berharga misalnya berkas-berkas diletakkan pada satu tempat, sehingga apabila terjadi bencana cepat untuk mengamankan berkas dan selamatkan diri.
“Kita semua perlu memahami berbagai jenis potensi bencana sehingga kita bisa mengurangi resiko bencana, kerentanan bencana melalui pengetahuan dan pemahaman tersebut,” pungkas Denny Worotitjan.
(TamuraWatung)