Ratahan – Suasana haru disertai isak tangis mewarnai pertemuan DPRD Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan warga transmigran asal Belu di Desa Wioi Timur (Nazaret), Minahasa Tenggara (Mitra).
Diungkapkan wakil ketua DPRD Kabupaten Belu Magdalena Tiwu, dalam termuan tersebut, warga Belu menyampaikan unek-unek mereka sambil menangis.
“Aduh menyedihkan sekali, mereka (warga transmigran Belu, red) curhat dan menangis. Karena selama 4 tahun sepertinya tidak ada perhatian kongkrit dari pemerintah kabupaten Mitra,” ungkap Tiwu pekan lalu.
Meski demikian, namun menurut Tiwu pihaknya sudah mendapatkan jawaban dari pemerintah setempat terkait masalah pembebasan lahan. “Katanya anggaran untuk lahan sudah ada lewat APBD Mitra tahun ini,” kata Tiwu.
Dirinya pun berharap sekaligus menitipkan warga transmigran asal Belu ini ke Pemkab Mitra. “Agar mereka juga bisa merasa bagian dari warga Mitra. Karena sekarang mereka sudah menjadi penduduk Desa Wioi Timur,” pintahnya. (rulandsandag)