Manado, BeritaManado.com — Tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2020 akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
Selain pemilihan Bupati dan Wakil Bupati serta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota di tujuh Kabupaten dan Kota, juga akan digelar Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut.
Untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) ada Boltim, Bolsel, Minut dan Minsel, sedangkan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) ada Manado, Bitung dan Tomohon serta ada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut.
Kampanye tolak politik uang atau money politic dan jangan golput mulai berkumandang dari berbagai kalangan masyarakat.
Saat diwawancarai BeritaManado.com, aktivis muda Sulut Romario Marius Tombokan SIP mengatakan masyarakat harus lebih dewasa dalam menyikapi situasi politik apalagi di saat pandemi Covid-19 seperti ini.
“Situasi politik saat ini memang semakin panas, apalagi di saat pandemi Covid-19. Tidak sedikit oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab pastinya akan memanfaatkan situasi sekarang untuk mendapat keuntungan,” kata Romario Tombokan.
Lebih lanjut, Romario Tombokan menuturkan jangan sampai karena pandemi Covid-19, suara masyarakat diperjualbelikan atau dengan kata lain money politic dapat bertumbuh dengan subur.
“Hal ini seharusnya dapat diminimalisir oleh pelaksana pemilihan umum (Pemilu) dari tingkat Provinsi hingga Kabupaten dan Kota,” ujar Rio sapaan akrab Romario Tombokan.
Rio juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menerima money politic dalam hal apapun, karena politik seperti itu dapat merusak tatanan berbangsa dan bernegara.
“Jangan biarkan money politic membuat kita seperti di pasung haknya, karena ibarat suara kita sudah di beli oleh sang oknum calon yang memberi menjalankan money politic tersebut,” ucapnya.
Tombokan menambahkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak golput dalam pemilihan.
“Turut sertalah dalam riak-riak semarak politik negeri ini dalam hal Pilkada karena suara kita akan sangat menentukan dalam hal pembangunan fisik maupun pembangunan manusia yang ada di Sulut, jangan sampai kita akhirnya menyesal untuk lima tahun kedepan,” tandas alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado
(Rei Rumlus)