Jakarta – Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) untuk ketiga kalinya kembali menyelenggarakan Jakarta Model United Nations
(JakartaMUN). Model United Nations (MUN) adalah simulasi sidang Persatuan
Bangsa-Bangsa (PBB) bagi pelajar. Peserta akan merepresentasi negara-negara anggota PBB, lalu akan berdiskusi, bernegosiasi dan bertindak sesuai dengan
kepentingan negaranya dalam membahas tentang isu-isu global layaknya diplomat.
MUN telah menjadi praktik pembelajaran diplomasi yang umum bagi dunia pendidikan internasional. MUN tertua di dunia adalah Harvard National MUN yang
diselenggarakan oleh Universitas Harvard Amerika Serikat.
Jakarta MUN diselenggarakan oleh ISAFIS bekerja sama dengan Universitas Siswa
Bangsa Internasional (USBI) yang merupakan kampus anak Yayasan Pendidikan Putra Sampoerna. Dengan mengambil tema “Meningkatkan Peran Pemuda dalam Menghadapi
Krisis”, Jakarta MUN berlangsung dari tanggal 17-20 Juni 2013 dan dihadiri
oleh 300 peserta mahasiswa dan pelajar SMA, baik yang berasal dari dalam maupun
luar negeri.
Acara ini dibuka oleh Wakil Walikota Jakarta Pusat, Noor Syamsu Hidayat. Selain melatih kemampuan diplomasi dan kepercayaan diri pelajar Indonesia untuk
mengemukakan pendapat dalam bahasa Inggris, peserta juga difasilitasi untuk memperluas jaringan pertemanan dan menambah pengetahuan terkait isu yang
diangkat melalui beragam kegiatan pendukung.
Salah satunya adalah diskusi interaktif mengundang pembicara yang kompeten, antara lain Budiman Sudjatmiko
(anggota DPR RI F-PDIP), Amron Hadi (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan), Febrizky Yahya (Putri Wirausaha Kreatif 2012), dan Angga Dwi Marta (Tim Advokasi UNFPA Indonesia).
Para pembicara menekankan bagaimana peran pemuda sangat penting dalam mendukung pemerintah menghadapi krisis yang ada, khususnya
krisis pembangunan. “Peran pemuda yang paling mudah dan paling utama untuk
dilakukan adalah membuka mata terhadap masalah sosial yang terjadi di lingkungan
sekitar dan berani menyuarakan masalah sosial ini agar semakin banyak orang yang aware terhadap masalah tersebut dan bersama-sama berusaha menemukan solusi,” ujar Budiman Sudjatmiko. (**/editJerry)