Manado, BeritaManado.com — Politik Tanah Air bergemuruh, sebuah peristiwa mengejutkan melibatkan politikus kawakan dari partai PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko.
Berita tentang pemecatannya dari partai berlambang banteng menjadi viral. Ternyata, alasan di balik langkah drastis tersebut adalah manuver politik tak terduga yang dilakukannya dengan merapat ke kubu Prabowo Subianto pada bulan Juli 2023.
Namun, cerita ini tidak berakhir di situ. Budiman tidak hanya memilih untuk menerima nasib dengan penuh legowo, melainkan justru melangkah lebih jauh dengan membentuk sebuah organisasi relawan bersama Prabowo.
Tidak hanya itu, Budiman juga secara terang-terangan menyebut Prabowo sebagai sosok yang mampu memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan.
Lantas seperti apa rekam jejak Budiman Sudjatmiko? Dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, berikut ulasannya.
Budiman Sudjatmiko lahir pada 10 Maret 1970 di Cilacap, Jawa Tengah. Ia merupakan aktivis dan pernah mendirikan dan memimpin Partai Rakyat Demokratik pada masa Orde baru.
Ketika Peristiwa 27 Juli 1996 pecah, Budiman dan PRD dianggap sebagai dalangnya, sehingga ia mendapatkan vonis hukuman penjara selama 13 tahun.
Namun ia hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun. Ini setelah Budiman mendapatkan amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 Desember 1999.
Setelah itu, Budiman melanjutkan pendidikan ke Inggris. Sosoknya kemudian menyatakan bergabung dengan PDI Perjuangan sejak 2004.
Bersama PDIP, Budiman pernah menjadi anggota DPR RI selama dua periode, yakni 2009-2014 dan 2014-2019. Namun pada Pemilu 2019, Budiman gagal melenggang ke Senayan.
Ketika menjadi wakil rakyat dari PDIP, Budiman merupakan inisiator dari Rancangan Undang-Undang (RUU) Desa.
Ia juga salah satu tokoh yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai pejuang Undang-Undang Desa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).
(Jhonli Kaletuang)