Jakarta, BeritaManado.com — Aktivis Budiman Sujatmiko mengaku paham akan konsekuensi yang bakal diterimanya jika memilih mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Walau demikian, seperti yang dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, Budiman yang kala itu berstatus sebagai kader PDI Perjuangan tetap menjatuhkan pilihan kepada Prabowo, bakal Calon Presiden (Capres) yang diusung Partai Gerindra.
“Saya pada akhirnya memilih Prabowo, dengan konsekuensi melepas status administratif sebagai kader PDIP,” kata Budiman, di Rumah Pemenangan Prabowo Presiden, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).
Sementara alasan Budiman memilih Prabowo, di antaranya sosok pemimpin strategis yang juga militer yang ada dalam diri Prabowo.
Selain itu, dirinya menilai Prabowo sebagai sosok yang membaca Pancasila dengan cara baru.
“Membaca Pancasila itu ada di pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Itu pernyataan strategis, dalam mewujudkan lima sila dalam Pancasila,” ujar dia.
Adapun Indonesia saat ini diyakininya butuh sosok kepemimpinan yang strategis yang memiliki visi menyejahterakan rakyat Indonesia, bukan sosok yang hanya ingin terjun ke dunia politik karena kekuasaan.
Dirinya pun merujuk pada tantangan Indonesia ke depan nanti.
Disebutnya, Indonesia bukan hanya bersaing dengan negara maju, tetapi juga bersaing dengan para robot.
“Para pemuda, bonus demografi kita milenial, gen Z bersaing dengan AI. Bekerja lebih rajin tanpa minta cuti, bekerja lebih produktif tanpa minta THR, tanpa minta gaji, asal ada sinyal,” ucapnya.
Sebab itu, kata dia, hal tersebut akan menjadi tantangan yang sebenarnya di masa mendatang.
“Kita bersaing dengan mereka. Kita akan menghadapi sebuah sistem keadaan yang tidak butuh manusia lagi untuk jadi pekerja,” katanya.
(jenlywenur)