Manado, BeritaManado.com – Di kenal sebagai kota pantai tapi kenyataan sekarang pantai Manado sudah tertutup batu dan tanah hasil penimbunan.
Pemerhati kota, Dino Sekoh, mengingatkan pemerintah memiliki komitmen kuat mempertahankan Manado sebagai kota pantai dengan cara tak lagi mengizinkan penimbunan.
“Pantai di Manado tersisa di sepanjang Boulevard dari Jembatan Soekarno ke Tuminting, Molas, dan Malalayang. Jika nanti ditimbun biasa disebut reklamasi maka pantai Manado otomatis hilang dan sebutan kota pantai tinggal kenangan,” ujar Dino Sekoh kepada BeritaManado.com, Selasa (28/11/2017).
Penatua Pemuda di GMIM Sion Ranomuut ini juga mengingatkan kepada pemerintah agar pantai bagian utara bebas dari pusat-pusat perbelanjaan untuk mempertahankan Manado sebagai kota pantai.
Gubernur yang memiliki wewenang sesuai Undang-Undang dan Perda Zonasi harus mampu mempertahankan dan memanfaatkan kawasan pantai sebaik mungkin.
“Memang ada anggapan pembangunan Manado bagian utara kalah dari Manado bagian selatan, itu terlihat dari kondisi Boulevard Tuminting masih pantai sementara Boulevard bagian selatan dipenuhi berbagai pusat perbelanjaan. Namun harus diingat, kawasan pantai tak harus seluruhnya dijadikan kawasan perdagangan. Fokus saja pada konsep kota baru di Manado bagian timur di kawasan Mapanget ke Buha-Bengkol dan Mapanget ke arah Minahasa Utara yang digagas Gubernur Sulut dan Walikota Manado,” tandas Dino Sekoh.
(JerryPalohoon)