Manado, BeritaManado.com — Lomba Pidato Kerukunan FKUB Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) resmi dimulai, Selasa (27/9/2022).
Babak penyisihan yang akan berlangsung hingga 30 September 2022 digelar di aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut.
Tercatat 98 peserta dari SMA, SMK dan MA se-Sulut berpartisipasi pada lomba ini.
Ketua FKUB Sulut Pdt Lucky Rumopa MTh, menegaskan Lomba Pidato Kerukunan tingkat pelajar baru pertama kali digelar sekaligus mengambil moment HUT ke-58 Provinsi Sulut.
“Ada 42 persen SMA sederajat di Sulut yang peduli dengan lomba ini. Tentu merupakan awal baik, dan kami berharap di tahun berikut peserta makin meningkat,” harap Lucky Rumopa.
Lucky memastikan lomba pidato kerukunan di kalangan siswa menjadi agenda tetap setiap tahun.
Bahkan, Lucky berjanji segera mengusulkan pada Kongres FKUB di Riau nanti agar menjadi program nasional.
“Sebab kerukunan adalah harga mati dalam berbangsa dan bernegara. Perjuangan bangsa Indonesia dilandasi dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar dengan berbagai latar belakang suku, agama dan budaya,” tegas Lucky.
Menurut dia, semangat kerukunan sangat penting ditanamkan kepada generasi muda.
Sebab, lanjut Lucky, kaum muda mesti dilengkapi dengan emosi positif dalam mengimplementasi toleransi, minimal di lingkungan tempat tinggal.
“Isu-isu kerukunan bukan hanya menjadi milik para elit pemuka agama, tetapi konsumsi generasi muda untuk bekal masa mendatang,” pesan Lucky.
Dikatakan, lewat pidato kerukunan setidaknya generasi muda termotivasi untuk berbicara dan mengampanyekan isu-isu kemajemukan sesuai dengan ajaran agamanya.
Lucky juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemprov Sulut dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Steven Kandouw serta KNPI Sulut di bawah komando Rio Dondokambey yang mendukung penuh kegiatan lomba.
“Dan pada final di Mantos nanti, pak gubernur dipastikan hadir. Nanti kita buat meriah dengan nuansa kerukunan,” katanya.
Sementara Ketua Panitia Janny Kopalit, menjelaskan pelaksanaan lomba dibagi tiga tahap, dan babak penyisihan dimulai 27-30 September 2022.
Kata Janny, di babak semifinal akan diambil 18 peserta terbaik.
Sementara di sesi grand final disaring lagi menjadi 12 orang.
“12 siswa ini langsung dinobatkan sebagai Duta Kerukunan Provinsi Sulut,” bebernya.
Selanjutnya di final, dewan juri akan menentukan juara 1-6.
Sementara juara tujuh menjadi predikat bersama untuk enam peserta lainnya.
(Alfrits Semen)