Manado, BeritaManado.com — Setelah sukses digelar di Bali pada tahun 2023, Lokovasia kembali digelar pada tahun 2024 ini.
Lokovasia merupakan upaya pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan. Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bekerja sama dengan Yayasan Musike SJ secara berkelanjutan.
Kerja sama itu dalam upaya untuk menjaga, memperkuat, dan memupuk semangat generasi muda untuk suka dan cinta pada musik tradisi Nusantara sehingga dapat turut menjaga dan mengembangkannya.
Kekinian, program Lokovasia 2024 berhasil menjaring minat 311 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Peserta yang mengikuti program ini terdiri dari 87 komponis, 116 grup musik, 35 peneliti musik, dan 71 musisi.
Melalui proses kurasi yang ketat, terpilihlah 93 peserta yang terdiri dari 3 komponis, 10 grup musik, 2 peneliti musik, dan 5 musisi.
Para peserta terpilih berasal dari berbagai daerah, seperti Tanah Datar, Bengkulu, Bangka Belitung, Bandung, Bogor, Cimahi, Sumedang, Yogyakarta, Sukoharjo, Wonogiri, Tulungagung, Surabaya, Madura, Malang, Banyuwangi, Badung, Palangkaraya, Flores, dan Manado.
Program Lokovasia 2024 kali ini mencatat sejarah dengan terpilihnya peserta dari Manado untuk pertama kalinya dalam kategori peneliti musik.
Ambrosius Markus Loho, seorang pegiat musik kolintang Minahasa sekaligus dosen filsafat di Unika De La Salle Manado, terpilih berkat upayanya dalam memajukan musik kolintang Minahasa.
“Dalam Lokovasia nanti kami akan berkolaborasi dengan sekian banyak peserta yang terjaring/terpilih dari seluruh Indonesia,” ujar Ambrosius.
Kegiatan Lokovasia 2024 telah dimulai sejak Juni dengan pembukaan pendaftaran bagi semua insan seni tradisi di Indonesia.
Saat ini, program sedang dalam tahap visitasi bagi peserta terpilih, yang berpuncak pada elaborasi di Universitas Negeri Malang dari tanggal 1 hingga 8 September 2024.
Sebelum acara puncak, program intensifikasi telah dilaksanakan baik secara daring maupun luring pada 14-19 Agustus 2024.
Dalam salah satu sesi daring pertemuan awal dengan para peserta terpilih dari seluruh Indonesia, Ketua Lokovasia, Setyawan Jayantoro, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi formulasi ideal untuk membangun ekosistem musik tradisi secara komprehensif.
Dirinya juga menambahkan bahwa konsep Lokovasia ini dirancang sebagai wahana penjaringan minat, bakat, dan kompetensi generasi muda Indonesia untuk bersinergi dalam gerakan pelestarian dan pengembangan musik tradisi Nusantara.
Lokovasia 2024 menjadi ajang penting bagi generasi muda untuk mengapresiasi dan mengembangkan musik tradisi Indonesia.
Melalui program ini, diharapkan muncul kolaborasi baru dan inovasi dalam memajukan seni musik tradisi yang kaya dan beragam di seluruh Nusantara.
(***/jenlywenur)