Bitung—Lokasi galian C di Kelurahan Girian Permai (Giper) Kecamatan Girian dijadikan tempat pembuangan limbah jenis B3. Menariknya, pelaku pembuangan limbah tersebut diduga dilakukan salah satu perusahaaan pengelolaan limbah PT PJB.
“Kami sudah beberapa kali melihat truk bertuliskan PT PJB membuang limbah di lokasi galian pasir,” kata sejumlah penambang pasir di Girian Permai beberapa waktu lalu.
Para penambangan ini sendiri mengaku kendaraan milik PT PJB tersebut membuang sisa-sisa semen dan potasium serta kayu di lokasi penambangan.
Sementara itu, menurut Koordinator Lapangan LH Cagar Hijau, Andrah Lihawa, dari hasil penelusuran dilapangan dirinya mendapat informasi jika limbah tersebut bersumber dari proyek PLTD Lahendong. Dimana limbah tersebut diduga dibeli PT PJB kemudian dibuang ke lokasi galian C begitu saja.
“Harusnya sebagai perusahaan pengelola limbah, PT PJB tidak membuang sembarangan limbah yang jelas-jelas tidak ramah lingkungan,” kata Lihawa, Selasa (16/4).
Ia sendiri mengaku tiap perusahaan mengeluarkan anggaran tidak sedikit bagi perusahaan pengelolaan limbah. Namun sayangnya PT PJB terkesan mencari gampang dengan memanfaatkan lokasi penambangan pasir sebagai lokasi pembuangan limbah yang harusnya dikelola perusahaan.
“UU Lingkungan Hidup sudah jelas menyatakan limbah B3 tidak bisa dibuang sembarangan kecuali dikelolah,” ungkap Lihawa.
Sementara itu, pimpinan PT PJB, Charles Rompas membantah pihaknya telah melakukan pembuangan limbah B3 di lokasi penambangan pasir Girian Permai. Bahkan ia menjamin anak buahnya tidak pernah membawa apalagi mengangkut limbah ke lokasi galian C kelurahan Girian Permai.
“Mana mungkin kami membuang limbah sembarangan, sedangkan kami hidup dari mengumpulkan limbah untuk dikirim,” kata Rompas.
Malah menurutnya, dari laporan anak buahnya, salah satu perusahaan semen yang melakukan pembuangan limbah di lokasi tersebut. Dan itu beberapa kali disaksikan oleh anak buahnya ketika kendaraan milik Bosowa sementara membuang sisa-sisa semen.
“Kalau ada warga yang melihat kendaraan kami ada disana, itu hanya untuk mengawasi kendaraan lain yang membuang limbah. Jadi wajarlah jika warga menduga kami yang lakukan pembuangan limbah,” katanya.(enk)
Bitung—Lokasi galian C di Kelurahan Girian Permai (Giper) Kecamatan Girian dijadikan tempat pembuangan limbah jenis B3. Menariknya, pelaku pembuangan limbah tersebut diduga dilakukan salah satu perusahaaan pengelolaan limbah PT PJB.
“Kami sudah beberapa kali melihat truk bertuliskan PT PJB membuang limbah di lokasi galian pasir,” kata sejumlah penambang pasir di Girian Permai beberapa waktu lalu.
Para penambangan ini sendiri mengaku kendaraan milik PT PJB tersebut membuang sisa-sisa semen dan potasium serta kayu di lokasi penambangan.
Sementara itu, menurut Koordinator Lapangan LH Cagar Hijau, Andrah Lihawa, dari hasil penelusuran dilapangan dirinya mendapat informasi jika limbah tersebut bersumber dari proyek PLTD Lahendong. Dimana limbah tersebut diduga dibeli PT PJB kemudian dibuang ke lokasi galian C begitu saja.
“Harusnya sebagai perusahaan pengelola limbah, PT PJB tidak membuang sembarangan limbah yang jelas-jelas tidak ramah lingkungan,” kata Lihawa, Selasa (16/4).
Ia sendiri mengaku tiap perusahaan mengeluarkan anggaran tidak sedikit bagi perusahaan pengelolaan limbah. Namun sayangnya PT PJB terkesan mencari gampang dengan memanfaatkan lokasi penambangan pasir sebagai lokasi pembuangan limbah yang harusnya dikelola perusahaan.
“UU Lingkungan Hidup sudah jelas menyatakan limbah B3 tidak bisa dibuang sembarangan kecuali dikelolah,” ungkap Lihawa.
Sementara itu, pimpinan PT PJB, Charles Rompas membantah pihaknya telah melakukan pembuangan limbah B3 di lokasi penambangan pasir Girian Permai. Bahkan ia menjamin anak buahnya tidak pernah membawa apalagi mengangkut limbah ke lokasi galian C kelurahan Girian Permai.
“Mana mungkin kami membuang limbah sembarangan, sedangkan kami hidup dari mengumpulkan limbah untuk dikirim,” kata Rompas.
Malah menurutnya, dari laporan anak buahnya, salah satu perusahaan semen yang melakukan pembuangan limbah di lokasi tersebut. Dan itu beberapa kali disaksikan oleh anak buahnya ketika kendaraan milik Bosowa sementara membuang sisa-sisa semen.
“Kalau ada warga yang melihat kendaraan kami ada disana, itu hanya untuk mengawasi kendaraan lain yang membuang limbah. Jadi wajarlah jika warga menduga kami yang lakukan pembuangan limbah,” katanya.(enk)