Manado – Sekitar 130 petugas pendamping atau pemandu lapangan/Liaison officer (LO) pada pagelaran Asia Pasifik Choir Games (APCG) yang sudah berakhir beberapa pekan lalu mengeluh, hal ini dikarenakan uang honor yang dijanjikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Utara yang bertanggungjawab pada pagelaran tersebut tak kunjung cair. Ini berarti Dinas yang dipimpin Suprianda Ruru masih meninggalkan hutang.
Menurut Djafar Buhang (22) LO asal Boroko Bolmut kepada wartawan mengaku ia malah harus keluar duit pribadi untuk transportasi Boroko Manado sebesar Rp 600 ribu. Karena sudah tiga kali bolak-balik ke Manado hanya untuk menanyakan kepastian pencairan tersebut.
“Cuma janji-janji, sudah tiga kali saya bolak-balik uangnya belum ada,” keluh Djafar, Kamis (5/12).
Terakhir Djafar mengecek siang kemarin. Ia pun menelan kekecewaan, sekali lagi kembali Boroko dengan tangan hampa. Pada hal dari honor itu seharusnya dia mendapatkan 1,5 juta rupiah dari hasil kerjanya.
Gono. Kho, Hospitality yang menangani transport APCG pun berkata sama. Janji honor yang seharusnya ia terima 21 Oktober lalu, hingga 5 Desember belum ia peroleh pada hal banyak rekan LO mengeluh langsung kepadanya.
“Alasannya kata Disparbud pakai sistem LS (sistem Pembayaran). Mungkin maksudnya LS itu lama sekali,” sindir Gino. (Rizath Polii)