TOMOHON – Letusan Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara menurun pada Minggu (18/9) dengan letusannya hanya terjadi empat kali.
“Jumlah letusannya menurun dibanding dua hari belakangan ini,” ujar Kepala Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, Minggu (18/9).
Menurutnya, deretan letusan terjadi pukul 15.01 WITA, 17.41 WITA, 17.58 WITA dan 18.01 WITA. Letusan yang terjadi rata-rata dikategorikan kecil dengan tinggi letusan 200 meter lebih.
“Debu vulkanik yang dikeluarkan dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon cenderung jatuh ke arah Utara setelah ditiup angin dari arah selatan. Kemungkinan jatuh di daerah perkebunan. Letusannya dikategorikan kecil,” imbuhnya.
Pos pengamatan gunung api juga mencatat terjadinya empat kali gempa vulkanik dalam (VA), lima kali gempa vulkanik dangkal (VB), serta satu kali gempa tektonik. Hingga kini tremor, kata Farid, masih terus terekam dengan amplitudo 1-10 milimeter. “Aktivitas Gunung Lokon memang masih di atas normal,” imbuhnya.
Meski jumlah letusan semakin sedikit, namun dikatakan Farid, gempa embusan yang terjadi cukup banyak. Sejak pukul 00.00 WITA-18.00 WITA terjadi sebanyak 33 kali gempa embusan.(jor)
TOMOHON – Letusan Gunung Lokon di Provinsi Sulawesi Utara menurun pada Minggu (18/9) dengan letusannya hanya terjadi empat kali.
“Jumlah letusannya menurun dibanding dua hari belakangan ini,” ujar Kepala Pos Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, Minggu (18/9).
Menurutnya, deretan letusan terjadi pukul 15.01 WITA, 17.41 WITA, 17.58 WITA dan 18.01 WITA. Letusan yang terjadi rata-rata dikategorikan kecil dengan tinggi letusan 200 meter lebih.
“Debu vulkanik yang dikeluarkan dari kawah Tompaluan, Gunung Lokon cenderung jatuh ke arah Utara setelah ditiup angin dari arah selatan. Kemungkinan jatuh di daerah perkebunan. Letusannya dikategorikan kecil,” imbuhnya.
Pos pengamatan gunung api juga mencatat terjadinya empat kali gempa vulkanik dalam (VA), lima kali gempa vulkanik dangkal (VB), serta satu kali gempa tektonik. Hingga kini tremor, kata Farid, masih terus terekam dengan amplitudo 1-10 milimeter. “Aktivitas Gunung Lokon memang masih di atas normal,” imbuhnya.
Meski jumlah letusan semakin sedikit, namun dikatakan Farid, gempa embusan yang terjadi cukup banyak. Sejak pukul 00.00 WITA-18.00 WITA terjadi sebanyak 33 kali gempa embusan.(jor)