Manado, Beritamanado.com — Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Sulawesi Utara mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut untuk segera melaporkan persiapan penanyangan dimedia massa sebelum debat Pemiihan Kepala Daerah dilaksanakan.
“Hingga kini kami dari KPID belum menerima laporan apapun terkait penayangan maupun penyiaran yang sudah ataupun yang akan datang. Sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS) disebutkan bahwa lembaga penyiaran harus menyediakan waktu yang cukup untuk melakukan sosialisasi tahapan Pilkada,” jelas Ketua KPID Efan Runtukahu Kepada Beritamanado.com saat diskusi di Rumah Nusantara bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulut, Selasa (24/9/2024).
KPID Sulut juga mendorong lembaga penyiaran lokal untuk melakukan koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulut untuk memperkuat penyampaian informasi yang akurat, netral, dan edukatif mengenai tahapan Pilkada kepada masyarakat luas melalui media yang sudah miliki kualifikasi layak.
“Lembaga penyiaran lokal dapat mengoptimalkan konvergensi media agar dapat menjangkau masyarakat terutama pemilih pemula secara lebih efektif. Selain itu konvergensi media saat ini menawarkan peluang besar bagi lembaga penyiaran untuk berinovasi dalam menyampaikan informasi melalui media yang berkompeten. Agar masyarakat tidak salah memilih informasi yang benar di tengah maraknya informasi hoax yang beredar selama Pilkada,“ pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi (Kadiv) Teknis Penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut Salman Saelangi membenarkan belum adanya koordinasi antar lembaga tersebut.
“Akibat padatnya rangkaian kegiatan dan baru turunnya PKPU, kami belum lebih spesifik mengkaji. Mungkin dalam waktu dekat kami akan segera lakukan koordinasi karena hubungan kerja sejak lama sudah terjalin. Untuk jadwal dan kesepakatan lainnya sementara tahapan konsolidasi dengan paslon,“ tutup Salman Saelangi.
Turut hadir dalam diskusi tersebut perwakilan akademisi Dr Magdalena Wulur, Perwakilan Aktivis Risat Sanger dan Andreas Andi Sabawa juga Perwakilan Jurnalis Horas Napitupulu.
(Redaksi/Horas)