Minut, BeritaManado.com – Dinas Perikanan dan Kelautan Minahasa Utara memiliki program inovasi untuk meningkatkan hasil tangkap ikan bagi nelayan.
“Tahun ini kami memiliki program bernama Las Laut (Lampu Air Asin Dalam Laut) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Produk lampu canggih ini menggunakan bahan bakar dari air laut,” ujar Kepala Dinas Perikanan Minut, Sadrak Tairas kepada wartawan, baru-baru ini.
Dijelaskan Tairas, penggunaan lampu sangat efektif untuk menarik ikan datang berkumpul.
“Lampu ini diisi air laut sebagai bahan bakar lalu diikat dan ditenggelamkan di kedalaman 50 meter menggunakan tali. Nantinya saat di dasar laut akan mengundang ikan untuk datang bermain. Disitu nantinya nelayan bisa melepas umpan untuk menangkap ikan,” jelas Tairas.
Kendala yang ada saat ini, lanjut Tairas, ketersediaan lampu tersebut sangat terbatas karena wadah untuk membungkus lampu itu masih di pesan di salah satu pabrik di pulau Jawa.
Namun, untuk tahap pertama sudah disalurkan bantuan lampu tersebut sebanyak 50 unit ke nelayan yang berada di wilayah pesisir pantai di Minut.
“Penyaluran ini sudah dilakukan sejak triwulan pertama dimana bantuan berasal dari APBD Minut,” ungkap Tairas.
(FindaMuhtar)
Minut, BeritaManado.com – Dinas Perikanan dan Kelautan Minahasa Utara memiliki program inovasi untuk meningkatkan hasil tangkap ikan bagi nelayan.
“Tahun ini kami memiliki program bernama Las Laut (Lampu Air Asin Dalam Laut) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan. Produk lampu canggih ini menggunakan bahan bakar dari air laut,” ujar Kepala Dinas Perikanan Minut, Sadrak Tairas kepada wartawan, baru-baru ini.
Dijelaskan Tairas, penggunaan lampu sangat efektif untuk menarik ikan datang berkumpul.
“Lampu ini diisi air laut sebagai bahan bakar lalu diikat dan ditenggelamkan di kedalaman 50 meter menggunakan tali. Nantinya saat di dasar laut akan mengundang ikan untuk datang bermain. Disitu nantinya nelayan bisa melepas umpan untuk menangkap ikan,” jelas Tairas.
Kendala yang ada saat ini, lanjut Tairas, ketersediaan lampu tersebut sangat terbatas karena wadah untuk membungkus lampu itu masih di pesan di salah satu pabrik di pulau Jawa.
Namun, untuk tahap pertama sudah disalurkan bantuan lampu tersebut sebanyak 50 unit ke nelayan yang berada di wilayah pesisir pantai di Minut.
“Penyaluran ini sudah dilakukan sejak triwulan pertama dimana bantuan berasal dari APBD Minut,” ungkap Tairas.
(FindaMuhtar)