Wongkai Raya, BeritaManado.com – Dengan mengedepankan konsep Traveling and Teaching (TnT), Komunitas 1000 Guru regional Sulawesi Utara (Sulut) menikmati keindahan alam, sambil berbagi ilmu dengan anak-anak di Desa Wongkai Raya, Kecamatan Ratahan Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sabtu (23/11/19).
Kegiatan dalam rangka TnT yang ke-22 turut melibatkan kalangan anak muda dari berbagai latar belakang profesi untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah dan unik, dengan budaya dan adat istiadat leluhur, sambil mengajar dan berbagi ilmu pengetahuan dengan anak-anak.
“Berbeda dengan komunitas pendidikan lain, ini adalah komunitas non-formal yang beranggotakan pemuda-pemudi yang sangat peduli dengan dunia pendidikan, terlebih khusus anak-anak, sambil menikmati keindahan alam,” ujar Ketua Komunitas 1000 Guru Sulut Rolly Kandolia.
Lanjut ditambahkannya, Desa Wongkai Raya dipilih sebagai pusat pelaksanaan TnT ke-22 karena keindahan alam dan suasana pedesaan yang indah.
“Kegiatan TnT ke-22 ini sudah dijadwalkan sejak awal Tahun. Kami senang berada di desa Wongkai Raya dengan alam yang indah dan warga yang ramah, sambil berbagi pengetahuan dengan anak-anak,” ungkap Rolly Kandolia.
Dengan slogan ‘Beri Kami 1000 Guru, Jangan Beri Kami 1000 Bangunan Tanpa Guru,’ Komunitas 1000 Guru melakukan proses belajar mengajar yang melibatkan siswa di dua Sekolah Dasar (SD) Desa Wongkai Raya, sambil juga memberi pengobatan gratis terhadap masyarakat sekitar.
“Jadi konsep kami tak harus menjadi guru untuk mengajar dan berbagi pengetahuan. Selain itu, kami juga memberikan pengobatan gratis bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kesehatan diri dan keluarga,” tukas Rolly Kandolia, didampingi Leonard Lumy Divisi Hubungan Masyarakat 1000 Guru Sulut.
Di lain pihak, Kepala SD Inpres Wongkai Altin Tanauma mengapresiasi kehadiran dari Komunitas 1000 Guru Sulut yang sudah berbagi ilmu terhadap anak-anak dan memberikan pengobatan gratis bagi masyarakat.
“Kami mengapresiasi kehadiran Komunitas 1000 Guru yang beranggotakan anak muda yang peduli dengan dunia pendidikan. Ini menjadi pengalaman baru, bukan hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi warga disini agar turut peduli dengan dunia pendidikan, serta belajar mencintai alam dan budaya kita,” pungkas Altin Tanauma.
(Jenly Wenur)