MANADO – Banyaknya kelamahan dalam melayani pasien, bisa menimbulkan kesalahan yang sangat fatal bagi para pasien dalam menjalani pengobatan akibat penyakit yang dialaminya. Salah satu contoh yang terjadi di Rumah Sakit Prof. Kandou Malalayang, pasien yang ingin melahirkan bayi dengan selamat dan mempunyai penanganan medis yang super lengkap, ternyata kebalikan.
Pelayanan yang disajikan oleh para dokter yang seharusnya melayani hanya dibuat lambat, dengan kelambatan itu menimbulkan akibat yang sangat fatal bagi para pasien, bayi dari pasien tersebut meninggal, dan si ibunya mengalami pendarahan.
Bukan hanya satu pasien yang menjadi korban akibat pelayanan buruk dari para dokter, namun sudah banyak terjadi seperti itu karena diakibatkan pelayanan dari dokter yang menangani para pasien tersebut. Dengan hal itu, mendapat tanggapan tajam dari Benny Rhamdani, salah satu anggota DPRD Sulut yang duduk di Komisi IV.
“Pelayanan RSUP Prof Kandou dalam penilaian saya pribadi sangat buruk. Dengan itu saya bisa nyatakan kalau anda ingin tidak sehat atau cepat mati, datanglah ke rumah sakit Kandou Malalayang,” ungkap Rhamdani dengan nada tinggi, Rabu (03/08) siang tadi, di ruang kerjanya.
Lebih lanjut dikatakannya, RSUP Prof Kandou adalah salah satu rumah sakit dengan pola pelayanan terburuk, dan ini rumah sakit dengan kondisi yang tidak bersih di negara Indonesia. Sehingga sudah dikatakan sejak awal perlu adanya manejemen yang profesional.
“Butuh menejemen yang profesional ini diawali dengan kepemimpinan yang profesional. Apalagi sekarang pimpinan rumah-sakit sudah diganti oleh Dr. Jolly Rumopa, untuk itu kepemimpinan dari Dr. Jolly Rumopa sebagai Direktur Utama ini harus profesional, jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Rhamdani.
Ditambahkan Rhamdani, dengan adanya kepemimpinan RSUP Prof Kandou yang baru, maka Komisi IV DPRD Sulut akan segera memanggil kepemimpinan yang baru ini, untuk mempertanyakan, apa yang menjadi visi-misinya.
“Saya sudah usulkan ke Ketua Komisi IV untuk mengundang, untuk kita tanyakan apa visi dan misi dari Dirut RSUP Prof. Kandou yang baru ini, sejauh mana pola manejemen secara kelembagaan dan bagaimana bentuk pelayanan pada pasien dengan ekonomi lemah, karena mereka-mereka ini yang selalu didiskriminasi oleh rumah sakit, dan terjadi ketidakadilan yang sangat luar biasa dan mereka di tindak oleh sistem pihak Rumah sakit. Saya lihat rumah sakit ini seolah-olah untuk orang kaya, ini tidak bisa didiamkan, karena rumah sakit ini dibiayai oleh negara dan uang negara ini bersumber dari uang rakyat,” tandas Rhamdani, kader PDI-Perjuangan Sulut ini. (jry)
MANADO – Banyaknya kelamahan dalam melayani pasien, bisa menimbulkan kesalahan yang sangat fatal bagi para pasien dalam menjalani pengobatan akibat penyakit yang dialaminya. Salah satu contoh yang terjadi di Rumah Sakit Prof. Kandou Malalayang, pasien yang ingin melahirkan bayi dengan selamat dan mempunyai penanganan medis yang super lengkap, ternyata kebalikan.
Pelayanan yang disajikan oleh para dokter yang seharusnya melayani hanya dibuat lambat, dengan kelambatan itu menimbulkan akibat yang sangat fatal bagi para pasien, bayi dari pasien tersebut meninggal, dan si ibunya mengalami pendarahan.
Bukan hanya satu pasien yang menjadi korban akibat pelayanan buruk dari para dokter, namun sudah banyak terjadi seperti itu karena diakibatkan pelayanan dari dokter yang menangani para pasien tersebut. Dengan hal itu, mendapat tanggapan tajam dari Benny Rhamdani, salah satu anggota DPRD Sulut yang duduk di Komisi IV.
“Pelayanan RSUP Prof Kandou dalam penilaian saya pribadi sangat buruk. Dengan itu saya bisa nyatakan kalau anda ingin tidak sehat atau cepat mati, datanglah ke rumah sakit Kandou Malalayang,” ungkap Rhamdani dengan nada tinggi, Rabu (03/08) siang tadi, di ruang kerjanya.
Lebih lanjut dikatakannya, RSUP Prof Kandou adalah salah satu rumah sakit dengan pola pelayanan terburuk, dan ini rumah sakit dengan kondisi yang tidak bersih di negara Indonesia. Sehingga sudah dikatakan sejak awal perlu adanya manejemen yang profesional.
“Butuh menejemen yang profesional ini diawali dengan kepemimpinan yang profesional. Apalagi sekarang pimpinan rumah-sakit sudah diganti oleh Dr. Jolly Rumopa, untuk itu kepemimpinan dari Dr. Jolly Rumopa sebagai Direktur Utama ini harus profesional, jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Rhamdani.
Ditambahkan Rhamdani, dengan adanya kepemimpinan RSUP Prof Kandou yang baru, maka Komisi IV DPRD Sulut akan segera memanggil kepemimpinan yang baru ini, untuk mempertanyakan, apa yang menjadi visi-misinya.
“Saya sudah usulkan ke Ketua Komisi IV untuk mengundang, untuk kita tanyakan apa visi dan misi dari Dirut RSUP Prof. Kandou yang baru ini, sejauh mana pola manejemen secara kelembagaan dan bagaimana bentuk pelayanan pada pasien dengan ekonomi lemah, karena mereka-mereka ini yang selalu didiskriminasi oleh rumah sakit, dan terjadi ketidakadilan yang sangat luar biasa dan mereka di tindak oleh sistem pihak Rumah sakit. Saya lihat rumah sakit ini seolah-olah untuk orang kaya, ini tidak bisa didiamkan, karena rumah sakit ini dibiayai oleh negara dan uang negara ini bersumber dari uang rakyat,” tandas Rhamdani, kader PDI-Perjuangan Sulut ini. (jry)