Airmadidi-Bertepatan dengan momentum Hari Sampai Nasional, sekelompok masyarakat di Lingkungan I dan II Kelurahan Airmadidi Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara (Minut) berinisiatif membuat gerakan peduli kebersihan.
Masyarakat ini menamakan dirinya Kelompok Kelolah Mandiri Sampah Membawa Berkat (KKM SMB) Pasong, kemudian melaksanakan gerakan yang pertama kali dilaksanakan yaitu gerakan ‘Malo Buang Sampah di Got’ artinya malu buang sampah di selokan, yang dicanangkan langsung oleh Kepala Dinas Minut Tieneke Rarung, Jumat (24/2/2017).
“Malo buang sampah di got adalah gerakan moral yang dapat menghukum masyarakat yang masih berperilaku membuang sampah sembarangan,” kata Ketua KKM-SMB Pasong Irene Tinaweng.
Menurut Tinaweng, sejauh ini saluran air di Airmadidi Bawah sering tersumbat dengan sampah rumah tangga.
Akibatnya, saluran tersumbat dan menimbulkan aroma busuk, bahkan menyumbat air, serta bisa menyebabkan banjir serta penyakit lainnya.
Dikatakan Tinaweng, terbentuknya KKM-SMB Pasong tidak lepas dari binaan Yayasan Arecales yang kedepan akan melatih warga untuk memanfaatkan limbah rumah tangga melalui penerapan sistem 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).
Koordinator Program Kelolah Mandiri Sampah Membawa Berkat Andreas Danie menambahkan, sebagai awal, pihaknya merangkul 40 keluarga dari lingkungan I dan II sebagai penerima manfaat dari program ini dan atas dukungan CSR PT Tirta Investama (Danone Aqua), sudah sampai pada tahap membuat pusat kegiatan KKM-SMB Pasong.
“Peningkatan ekonomi keluarga dimulai dari usaha mereduksi sampah kemudian masyarakat melaksanakan kegiatan urban farming yaitu memanfaatkan lahan sempit untuk bercocok tanam dengan teknik vertikultur dan akuaponik,” jelas Andreas Danie didampingi tim Arecales Denny Taroreh.
Akan hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tinneke Rarung SH, mewakili Pemkab Minut mengapresiasi langkah KKM SMB Pasong yang rata-rata anggotanya merupakan ibu-ibu rumah tangga.
“Masyarakat Airmadidi Bawah sangat luar biasa, menjadi pelopor gerakan ini. Dan kegiatan ini bisa dicontoh oleh kelurahan dan desa lain, karena sampah juga bisa membawa berkat. Kami pemerintah sangat mendukung langkah upaya ini, dan akan membantu untuk melobi pemerintah pusat agar bisa mendapat bantuan,” kata Rarung.
Rarung memberi contoh, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan berasal dari sampah.
“Masyarakat di Makassar sudah mampu memilah sampah, untuk dijadikan kompos ataupun dijual kembali. Hasil dari itu, bisa digunakan membayar tagihan listrik, air dan sebagainya. Bagi yang menanam bahan dapur di polibag, akan lebih berhemat lagi. Ini sangat bermanfaat,” ujar Rarung.
Sementara itu, pihak PT Tirta Investama juga sangat mendukung kegiatan dari kelompok tersebut.
“Kami mengapresasi pencanangan gerakan ini, karena sangat positif untuk pelestarian lingkungan, dan juga kami sangat mendukung kegiatan pengelolaan sampah dari KKM SMB Pasong, ini sangat luar biasa. Dan kami siap membantu,” ujar Plan Manager Danone-Aqua Obrein Sualang.(findamuhtar)