Tombulu, BeritaManado.com – Tuhan selalu mengingatkan kepada umat Israel bahwa Tuhanlah yang memberikan pembebasan.
Hal ini dikatakan Pdt. Yudha Kawengian, S.Th, Ketua BPMJ GMIM Alfa-Omega Rumengkor, ketika memimpin ibadah Minggu (21/7/2024) pagi.
Pembacaan Alkitab, Roma 12: 9-21, dengan judul ‘Nasihat untuk hidup dalam kasih’.
“Kepada Dia yang memimpin umat-Nya melalui padang gurun. Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya,” jelas Pendeta Yudha.
Kata Pendeta Yudha, umat percaya harus berterima kasih untuk berkat dan kesehatan yang telah diberikan Tuhan.
“Ekspresi dari pengucapan syukur. Syukur untuk segala sesuatu yang diberikan Tuhan,” tukasnya.
Ia menambahkan, menjalani kehidupan tentu umat Tuhan harus berjuang, bekerja dengan sekuat tenaga.
Manusia yang menanam tapi Tuhan yang menumbuhkan. Berkat Tuhan melimpah, tapi sering juga berkat jadi permasalahan.
“Roma adalah pusat bisnis dan kebudayaan, namun rakyat Roma masuk pada kehidupan yang individualistik. Hal ini jadi pergumulan dari Rasul Paulus,” terang Pendeta Yudha.
Sikap pengikut Yesus Kristus, tutur Pendeta Yudha, harus punya kepedulian kepada orang lain.
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, menangislah dengan orang yang menangis.
“Kekuatan umat Tuhan pada nilai-nilai persaudaraan,” pungkas Pendeta Yudha Kawengian dalam ibadah yang mengambil tema ‘Hiduplah dalam Perdamaian dengan Semua Orang’.
Hadir beribadah Pdt. Marthen Sendow, M.Th, Pdt. Stephanie Kalalo, M.Th, Wakil Ketua BPMJ, Pnt. Yoppy Warbung, Sekretaris Dkn. Lenda Manorek, Bendahara Dkn. Vonny Pondaag, Pelsus dan Jemaat Kolom 1 hingga 16.
Juga hadir para tamu dan orang-orang Rumengkor yang pulang kampung.
(JerryPalohoon)