Tompaso, Minahasa – Jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara di lokasi Pa`Dior yang merupakan sekretariat Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (YISBSU) di Tompaso Minahasa terus meningkat.
Pa’dior menceritakan masa lalu dan gaya hidup masyarakat berbagai etnis Sulawesi Utara lewat barang-barang bersejarah, serta dokumentasi foto tempo dulu dan dokumentasi 31 rekor Muri serta 7 Rekor Guiness World Record(GWR). Dikemas secara apik dan menarik berbalut nuansa Minahasa yang kental dalam sebuah museum, yakni museum Pinawetengan.
Selain itu, ada juga rumah tenun Kain Pinawetengan yang menyajikan proses pembuatan kain tenun khas Sulawesi Utara yang sudah mendunia yakni Kain Pinawetengan, Pina Bia, dan Pina Tembega. Museum, rumah tenun, rumah galeri kesemuanya berada dalam satu area kompleks Pa’dior. Konsep lokasi Pa’dior ini adalah karya putra Sulut sendiri yakni Doktor Benny Mamoto yang juga adalah pemilik tempat tersebut.
Doktor Benny Mamoto yang baru terpilih sebagai ketua umum Kerukunan
Keluarga Kawanua banyak mendapat sambutan serta apresiasi dari warga
Kawanua yang ada diberbagai pelosok dunia. Contohnya, Sabtu (24/11) kemarin, Pa’dior didatangi rombongan Badan Kerukunan Keluarga Minangkabau (BK3AM) yang dipandu oleh warga Kumpulan Keluarga Kawanua (KKK) Jakarta. Rombongan BK3AM dipimpin oleh pangeran H Indra Syahdan yang merupakan cucu Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol.
Menurutnya, Sulawesi Utara patut berbangga memiliki putera terbaik seperti Doktor Benny Mamoto yang eksis dan penuh ketulusan terus mempromosikan daerah Nyiur Melambai meskipun mengorbankan tenaga dan materi yang tak sedikit.
“Luar biasa apa yang telah pak Benny buat, sangat langkah sosok seperti beliau ini,” tutur warga Minangkabau yang memegang gelar pangeran (datuk) tersebut. Sementara itu Doktor Benny Mamoto saat menerima rombongan warga Minangkabau menawarkan kerja sama antara K3 dan BK3AM dalam konteks mempromosikan keunggulan masing-masing daerah.
Tawaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN ini disambut baik Kanjeng Pangeran H Indra Syahdan dan dalam waktu dekat akan mengundang Doktor Benny Mamoto pada puncak peringatan ke-148 tahun wafatnya pahlawan nasional asal Minangkabau, Tuanku Imam Bonjol, bulan Februari tahun depan. Para rombongan yang hadir disambut oleh tarian Kabasaran binaan Pa’dior dan menyempatkan diri berfoto-foto di lokasi yang sejuk dan jauh dari keramaian kota tersebut. (Alfa/Winsy)
Tompaso, Minahasa – Jumlah kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara di lokasi Pa`Dior yang merupakan sekretariat Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (YISBSU) di Tompaso Minahasa terus meningkat.
Pa’dior menceritakan masa lalu dan gaya hidup masyarakat berbagai etnis Sulawesi Utara lewat barang-barang bersejarah, serta dokumentasi foto tempo dulu dan dokumentasi 31 rekor Muri serta 7 Rekor Guiness World Record(GWR). Dikemas secara apik dan menarik berbalut nuansa Minahasa yang kental dalam sebuah museum, yakni museum Pinawetengan.
Selain itu, ada juga rumah tenun Kain Pinawetengan yang menyajikan proses pembuatan kain tenun khas Sulawesi Utara yang sudah mendunia yakni Kain Pinawetengan, Pina Bia, dan Pina Tembega. Museum, rumah tenun, rumah galeri kesemuanya berada dalam satu area kompleks Pa’dior. Konsep lokasi Pa’dior ini adalah karya putra Sulut sendiri yakni Doktor Benny Mamoto yang juga adalah pemilik tempat tersebut.
Doktor Benny Mamoto yang baru terpilih sebagai ketua umum Kerukunan
Keluarga Kawanua banyak mendapat sambutan serta apresiasi dari warga
Kawanua yang ada diberbagai pelosok dunia. Contohnya, Sabtu (24/11) kemarin, Pa’dior didatangi rombongan Badan Kerukunan Keluarga Minangkabau (BK3AM) yang dipandu oleh warga Kumpulan Keluarga Kawanua (KKK) Jakarta. Rombongan BK3AM dipimpin oleh pangeran H Indra Syahdan yang merupakan cucu Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol.
Menurutnya, Sulawesi Utara patut berbangga memiliki putera terbaik seperti Doktor Benny Mamoto yang eksis dan penuh ketulusan terus mempromosikan daerah Nyiur Melambai meskipun mengorbankan tenaga dan materi yang tak sedikit.
“Luar biasa apa yang telah pak Benny buat, sangat langkah sosok seperti beliau ini,” tutur warga Minangkabau yang memegang gelar pangeran (datuk) tersebut. Sementara itu Doktor Benny Mamoto saat menerima rombongan warga Minangkabau menawarkan kerja sama antara K3 dan BK3AM dalam konteks mempromosikan keunggulan masing-masing daerah.
Tawaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN ini disambut baik Kanjeng Pangeran H Indra Syahdan dan dalam waktu dekat akan mengundang Doktor Benny Mamoto pada puncak peringatan ke-148 tahun wafatnya pahlawan nasional asal Minangkabau, Tuanku Imam Bonjol, bulan Februari tahun depan. Para rombongan yang hadir disambut oleh tarian Kabasaran binaan Pa’dior dan menyempatkan diri berfoto-foto di lokasi yang sejuk dan jauh dari keramaian kota tersebut. (Alfa/Winsy)