Bitung—Kebiasaan sejumlah anggota DPRD Kota Bitung untuk melakukan perjalanan dinas keluar daerah dengan berbagai alasan benar-benar hanya akal-akalan semata karena tidak menghasilkan apa-apa. Terbukti dari sosok Vonny Sigar yang dikabarkan salah satu anggota DPRD yang paling doyan keluar daerah dengan alasan konsultasi, bimbingan teknis dan kunjungan kerja tidak membawa perubahan apa-apa apalagi dalam hal pengetahuan dan wawasan.
Hal ini terbukti ketika Sigar ditunjuk untuk membacakan hasil pembahasan pansus Kebiajakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (KUA PPAS-P) tahun 2012 dalam rapat paripurna, Senin (30/7) siang. Kader Hanura ini menjadi bahan tertawaan dari para anggota DPRD dan uandangan yang hadir karena terlihat sangat tidak terbiasa tampil didepan umum, akibatnya laporan yang dibacakan beberapa kali salah ucap hingga mendapatka istrupsi dari sesama anggota DPRD.
“Dari hasil pembahasan Pansus, PAD Kota Bitung mengalami peningkatan menjadi lima ratus juta tujuh miliar,” kata Sigar.
Harusnya angka yang disebutkan Sigar adalah lima ratus tujuh miliar dan ini nanti ia perbaiki ketika Victor Tatanude mengajukan instrupsi untuk memperjelas jumlah PAD setelah pembahasan pansus. “Tolong angkanya diperjelas jangan sampai menimbulkan prasangka lain,” kata Tatanude.
Sigar kemudian kembali membaca kalimat tersebut tanpa mengucapkan kata ralat atau permintaan maaf karena salah baca atau salah ucap angka. Dan ia meminta agar Ketua DPRD, Santy Gerald Luntungan yang memimpin rapat tersebut untuk menjelaskan masalah tersebut.
Sontak saja suasana paripurna yang awalnya berjalan khidman berubah jadi riuh hingga Sigar menyelesaikan membaca laporan pansus tanpa mempedulikan suasana yang riuh. Dan usai menyerahkan laporan tersebut kepada Luntungan, ia ketika kembali ke tempat duduknya sempat mencubit Tatanude sebagai bentuk kekesalan.
“Ini sangat memalukan, sebagai anggota DPRD harusnya masalah ucap seperti ini tidak perlu terjadi. Apalagi laporan tersebut hasil pembahasan mereka di pansus, jadi sangat ketahuan jika bliau tidak ikut dalam pembahasan karena laporan tersebut tidak dikuasai,” kata personil LSM Lembeh Bersatu, Muzaqir Boven yang ikut mengikuti paripurna tersebut.(enk)
Bitung—Kebiasaan sejumlah anggota DPRD Kota Bitung untuk melakukan perjalanan dinas keluar daerah dengan berbagai alasan benar-benar hanya akal-akalan semata karena tidak menghasilkan apa-apa. Terbukti dari sosok Vonny Sigar yang dikabarkan salah satu anggota DPRD yang paling doyan keluar daerah dengan alasan konsultasi, bimbingan teknis dan kunjungan kerja tidak membawa perubahan apa-apa apalagi dalam hal pengetahuan dan wawasan.
Hal ini terbukti ketika Sigar ditunjuk untuk membacakan hasil pembahasan pansus Kebiajakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (KUA PPAS-P) tahun 2012 dalam rapat paripurna, Senin (30/7) siang. Kader Hanura ini menjadi bahan tertawaan dari para anggota DPRD dan uandangan yang hadir karena terlihat sangat tidak terbiasa tampil didepan umum, akibatnya laporan yang dibacakan beberapa kali salah ucap hingga mendapatka istrupsi dari sesama anggota DPRD.
“Dari hasil pembahasan Pansus, PAD Kota Bitung mengalami peningkatan menjadi lima ratus juta tujuh miliar,” kata Sigar.
Harusnya angka yang disebutkan Sigar adalah lima ratus tujuh miliar dan ini nanti ia perbaiki ketika Victor Tatanude mengajukan instrupsi untuk memperjelas jumlah PAD setelah pembahasan pansus. “Tolong angkanya diperjelas jangan sampai menimbulkan prasangka lain,” kata Tatanude.
Sigar kemudian kembali membaca kalimat tersebut tanpa mengucapkan kata ralat atau permintaan maaf karena salah baca atau salah ucap angka. Dan ia meminta agar Ketua DPRD, Santy Gerald Luntungan yang memimpin rapat tersebut untuk menjelaskan masalah tersebut.
Sontak saja suasana paripurna yang awalnya berjalan khidman berubah jadi riuh hingga Sigar menyelesaikan membaca laporan pansus tanpa mempedulikan suasana yang riuh. Dan usai menyerahkan laporan tersebut kepada Luntungan, ia ketika kembali ke tempat duduknya sempat mencubit Tatanude sebagai bentuk kekesalan.
“Ini sangat memalukan, sebagai anggota DPRD harusnya masalah ucap seperti ini tidak perlu terjadi. Apalagi laporan tersebut hasil pembahasan mereka di pansus, jadi sangat ketahuan jika bliau tidak ikut dalam pembahasan karena laporan tersebut tidak dikuasai,” kata personil LSM Lembeh Bersatu, Muzaqir Boven yang ikut mengikuti paripurna tersebut.(enk)