Ratahan – Pasca bencana banjir bandang di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Kementerian Sosial (Kemensos) RI menurunkan tim untuk memantau langsung distribusi logistik bagi korban.
Dikatakan Joko Purnomo, sebagai Koordinator Bidang Pemberdayaan Sumber Daya, sejak kemarin pihaknya sudah menurunkan bantuan logistik dari gudang regional, berupa kasur lipat, makanan siap saji, makanan bayi, dan selimut.
“Bantuan ini sudah disalurkan di titik bencana. Sedangkan untuk bantuan air bersih setiap hari kita distribusikan ke warga yang membutuhkan,” ungkap Joko Purnomo, Kamis (23/9/2021).
Pihaknya juga mengapresiasi Dinas Sosial dan Tagana yang bergerak cepat menyiapkan posko bagi pengungsi dan dapur umum.
“Dapur umum sampai hari ini teman-teman dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) masih membuka dan melaksanakan kegiatannya,” pungkasnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Sosial Mitra, Franky Wowor memastikan bahwa kebutuhan korban banjir telah terpenuhi.
“Untuk kebutuhan korban banjir sudah terpenuhi, termasuk buffer stock (stok pengaman) sudah di drop oleh provinsi yang merupakan bantuan dari kementerian,” jelas Franky Wowor.
Saat ini pihaknya bersama dengan kemensos tinggal menambahkan saja, diantaranya perlengkapan seperti tikar, kasur, hingga makanan cepat saji, dan makanan bayi.
“Ini sudah ada di dinas, bahkan lain sudah dibagikan, sisanya menunggu data yang masuk,” katanya.
Sementara untuk tenda pengungsi sudah disiapkan pihaknya di Desa Wioi, tetapi apakah akan digunakan atau tidak, menurutnya itu terserah pada korban bencana.
“Sebab banyak yang mengungsi ke saudara atau kerabat yang ada di dekat,” ujarnya.
Sedangkan untuk dapur umum sudah disiapkan dan akan tetap beroperasi sepanjang keadaan darurat, atau sesuai surat keputusan selama 14 hari.
“Namun kalau sudah tidak diperlukan atau keadaan sudah berangsur normal, kita akan pertimbangkan menutup dapur umum,” katanya.
Adapun saat ini menurutnya, bantuan yang paling dibutuhkan para korban bencana adalah perlengkapan tempat tinggal, serta pakaian.
“Sebab kalau makanan saya rasa cukup, tetapi tidak menutup kemungkinan jika ada yang mau menyumbang makanan. Atau lebih baik jika berbentuk uang saja,” tutupnya.
Demikian juga terkait kesediaan air bersih bagi para korban bencana, menurutnya sudah teratasi.
“Tong penampung air sudah disiapkan dan setiap hari ada sekitar dua mobil tangki air yang beroperasi membawa air bersih,” tutupnya.
(Jenly Wenur)