Manado, BeritaManado.com – Malam pergantian tahun identik dengan pesta kembang api. Baik anak-anak maupun orang dewasa sama-sama senang main kembang api.
Bak sayur tanpa garam, tak lengkap rasanya bila di malam pergantian tahun, tak ada warna warni kembang api yang menghiasi langit.
Biasanya, sejak sore sebelum tahun berganti, bunyi petasan sudah mulai terdengar di sana-sini.
Semakin malam, semakin ramai. Ledakan kembang api di udara mulai terlihat.
Bermain ataupun menyaksikan kembang api, bisa saja dilakukan.
Namun, penting juga bagi kamu untuk mengetahui apa saja dampak negatif dari kembang api bagi kesehatan pernapasan kamu.
Dilansir BeritaManado dari Klikdokter.com, ada beberapa efek berbahaya dari kembang api bagi kesehatan pernapasan.
Halnitu disebabkan karena kembang api biasanya mengandung bahan mudah terbakar yaitu bubuk mesiu sehingga dapat menimbulkan ledakan atau percikan.
Di dalam kembang api, terdapat banyak zat kimia, di antaranya warna biru yang dihasilkan oleh kembang api berasal dari tembaga, warna merah dari stronsium, warna kuning hijau dari lithium, warna hijau dari barium, dan sebagainya.
Kembang api yang terbakar akan menghasilkan polutan udara, seperti sulfur dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), dan beberapa bahan garam logam seperti aluminium, mangan, dan kadmium.
Senyawa-senyawa tersebut dapat mencemari udara dan meningkatkan angka kejadian penyakit, salah satunya gangguan pernapasan.
Terhirup asap kembang api dapat menyebabkan kamu dan keluarga mengalami gangguan napas, seperti wheezing atau mengi, batuk, ataupun sesak napas.
Ini dikarenakan, asap kembang api dapat memengaruhi produksi paru sehingga bisa mencetuskan serangan asma dan PPOK, bahkan hingga kematian.
Karena itu, baiknya kita menghindari lokasi pesta kembang api. Bila pun ingin menyaksikan pesta kembang api, jangan lupa memakai masker untuk melindungi kesehatan paru-paru kamu.
(Finda Muhtar)