Dr Anna Marrie Watie MA, Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPM UGM di Kota Tomohon.
TOMOHON, beritamanado.com – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kota Tomohon. Berbeda dari tahun sebelumnya, pada angkatan kedua ini mereka akan lebih fokus pada pengembangan agrowisata.
Seperti diungkapkan oleh Dr Anna Marrie Watie MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bahwa Tomohon saat ini telah dikenal sebagai kota wisata di Sulawesi Utara. “Dan ini kami melihat perlu ada pengembangan. Oleh sebab itu kita lebih cenderung ke agrowisatanya. Namun, ada juga kegiatan lain seperti penyuluhan sadar pajak, narkoba, pembangunan fisik, informasi teknologi dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:
KKN-PPM Universitas Gadjah Mada Diterima Walikota Tomohon
Dalam pelaksanaannya selama kurang lebih dua bulan, pihaknya akan melibatkan masyarakat secara aktif untuk berpartisipasi. “Kita tetap akan libatkan warga, apa pendapat mereka. Kalau sepakat ini lho yang akan dikerjakan, kita jalankan. Dan untuk program itu kita ada tiga yakni jangka pendek, menengah dan panjang. Jangka pendek dalam dua bulan selesai, menengah dilanjutkan yang berikut,” kata Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM.
KKN-PPM ini berjumlah 30 orang dan akan disebar di tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Tomohon Utara masing-masing Kelurahan Kakaskasen I, II dan III. “Anak-anak sangat happy menyambut KKN-PPM ini dimana mereka juga mengenal Tomohon sebagai kota yang multicultural sehingga mereka yang sedang menjalankan puasa bisa tenang menjalankannya di daerah mayoritas Kristen,” ujar perempuan yang mengaku berdarah Kawanua ini. (ray)
Dr Anna Marrie Watie MA, Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPM UGM di Kota Tomohon.
TOMOHON, beritamanado.com – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kota Tomohon. Berbeda dari tahun sebelumnya, pada angkatan kedua ini mereka akan lebih fokus pada pengembangan agrowisata.
Seperti diungkapkan oleh Dr Anna Marrie Watie MA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bahwa Tomohon saat ini telah dikenal sebagai kota wisata di Sulawesi Utara. “Dan ini kami melihat perlu ada pengembangan. Oleh sebab itu kita lebih cenderung ke agrowisatanya. Namun, ada juga kegiatan lain seperti penyuluhan sadar pajak, narkoba, pembangunan fisik, informasi teknologi dan lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:
KKN-PPM Universitas Gadjah Mada Diterima Walikota Tomohon
Dalam pelaksanaannya selama kurang lebih dua bulan, pihaknya akan melibatkan masyarakat secara aktif untuk berpartisipasi. “Kita tetap akan libatkan warga, apa pendapat mereka. Kalau sepakat ini lho yang akan dikerjakan, kita jalankan. Dan untuk program itu kita ada tiga yakni jangka pendek, menengah dan panjang. Jangka pendek dalam dua bulan selesai, menengah dilanjutkan yang berikut,” kata Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM.
KKN-PPM ini berjumlah 30 orang dan akan disebar di tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Tomohon Utara masing-masing Kelurahan Kakaskasen I, II dan III. “Anak-anak sangat happy menyambut KKN-PPM ini dimana mereka juga mengenal Tomohon sebagai kota yang multicultural sehingga mereka yang sedang menjalankan puasa bisa tenang menjalankannya di daerah mayoritas Kristen,” ujar perempuan yang mengaku berdarah Kawanua ini. (ray)