Kantor Walikota Tomohon. Inzet: Masna Pioh SSos.
TOMOHON, beritamanado.com – Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Tomohon yang memegang jabatan di salah satu SKPD kini harus menjadi staf biasa atau yang sering disebut nonjob menyusul sanksi akibat tindakannya yang diduga menjadi calo bagi kelulusan para honda (honorer daerah) Kategori 2.
“Pelakunya satu orang, essalon IV dan telah di proses dan diberikan sanksi berupa nonjob kepada yang bersangkutan. Sudah kami BAP dan prosesnya tetap akan jalan terus,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tomohon Masna Pioh SSos kepada BeritaManado.com belum lama ini.
Sementara itu dari informasi yang diperoleh menyebutkan, dalam melancarkan aksinya ini pelaku meminta sejumlah uang kepada para honda K2 dengan nilai yang mencapai ratusan juta rupiah. “Korbannya ada dua yang masing-masing telah menyetor Rp 88 juta dan Rp 43 juta. Jumlah tersebut baru panjar atau uang muka saja,” kata sumber kepada media ini. Ironisnya, salah satu korbannya merupakan rekan kerja di SKPD dimana pelaku mengabdi selama ini. (ray)
Kantor Walikota Tomohon. Inzet: Masna Pioh SSos.
TOMOHON, beritamanado.com – Seorang oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Tomohon yang memegang jabatan di salah satu SKPD kini harus menjadi staf biasa atau yang sering disebut nonjob menyusul sanksi akibat tindakannya yang diduga menjadi calo bagi kelulusan para honda (honorer daerah) Kategori 2.
“Pelakunya satu orang, essalon IV dan telah di proses dan diberikan sanksi berupa nonjob kepada yang bersangkutan. Sudah kami BAP dan prosesnya tetap akan jalan terus,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tomohon Masna Pioh SSos kepada BeritaManado.com belum lama ini.
Sementara itu dari informasi yang diperoleh menyebutkan, dalam melancarkan aksinya ini pelaku meminta sejumlah uang kepada para honda K2 dengan nilai yang mencapai ratusan juta rupiah. “Korbannya ada dua yang masing-masing telah menyetor Rp 88 juta dan Rp 43 juta. Jumlah tersebut baru panjar atau uang muka saja,” kata sumber kepada media ini. Ironisnya, salah satu korbannya merupakan rekan kerja di SKPD dimana pelaku mengabdi selama ini. (ray)