BOLSEL, BeritaManado.com – Sedikitnya 40-an Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SD, SMP, SMA dan SMK mengikuti sosialisasi dan pembentukan DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Senin (07/11/2020).
Kegiatan dengan menerapkan prokol kesehatan (prokes) Covid-19 itu di buka Kepala Kantor Kemenag Bolsel Irmanto Usuli.
Usuli dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran pengurus DPW AGPAII Sulut yang turun langsung menyapa para guru PAI di wilayahnya dan berterima kasih karena ingin berbagi bersama guna meningkatkan wawasan guru PAI demi kemajuan pendidikan agama Islam sebagai bagian dari program nasional.
“Saya bersyukur bahwa pengurus AGPAII Sulut memiliki kepedulian untuk kemajuan para guru PAI di Bolsel. Upaya ini harus didukung semua pihak, terutama para pengambil kebijakan, agar semua guru PAI yang sudah bersatu ini mampu mengembangkan kompetensinya menjadi guru yang profesional,” tutur Irmanto yang didampingi Kasie Pendis Jamaluddin Lamato.
Sementara dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Bolsel, Rante Hattani dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran AGPAII di Bolsel.
“Saya berterima kasih kepada Pengurus AGPAII Sulut yang telah memperhatikan para guru PAI di Bolsel. Menurutnya AGPAII tidak membedakan status guru, namun mempersatukan dalam wadah yang insya Allah akan mengembangkan potensi para guru PAI di Bolsel,” katanya.
Ketua DPW AGPAII Sulut Supriadi mengingatkan para guru PAI bahwa zaman telah berubah. Guru PAI perlu mengimbangi perubahan ini dengan kreatifitas dan inovasi agar kelak bisa menghasilkan peserta didik yang tangguh dalam menghadapi zamannya sendiri.
“Selain pengembangan empat kompetensi guru, ada kompetensi Spiritual dan Kepemimpinan yang wajib dimiliki guru PAI,” ujar Supriadi.
Adapun hasil musyawarah mufakat, kepengurusan DPD AGPAII Bolsel memilih sebagai ketua Nurnaningsih Mohammad dan sekretaris Asria Mas Hanafi.
Baik Irmanto Usuli maupun Irmanto dalam sambutannya meminta kepada anggota AGPAII Bolsel agar turut serta dalam memutus mata rantai covid-19, dan menjadi agen sosialisasi khususnya di lingkungan sekolah.
(Fauzan Ladjo)
FOTO: (foto: kemenag Sulut)