Airmadidi-Pemerataan pendidikan belum sepenuhnya terjadi di Provinsi Sulut.
Terbukti, meski berstatus sebagai sekolah negeri, namun masih ada juga siswa SMAN 1 Wori Kecamatan Wori Minahasa Utara (Minut) yang mengalami kesulitan dalam belajar karena minimnya sarana prasarana di sekolah.
Di sekolah ini, masih didapati dua orang siswa duduk pada satu kursi dan meja.
Menurut kepala sekolah Adri Mandey SPd kondisi tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2016/2017.
“Tahun ajaran yang baru ini, SMAN I Wori menerima 104 peserta didik yang baru. Sedangkan yang lulus sebelumnya berjumlah 86 siswa. Jadi, fasilitas kursi dan meja memang masih kurang sehingga beberapa siswa pun duduk bersama pada satu kursi,” kata Mandey, menjelaskan kepada sejumlah wartawan, Senin (15/8/2016).
Akibat kondisi ini, lanjut Mandey, pihaknya pun melakukan pendekatan kepada orangtua siswa, sehingga melalui kesepakatan bersama, orangtua siswa setuju mengumpulkan uang Rp110 ribu per siswa untuk membeli meja dan kursi.
“Ini atas kesepakatan bersama, setelah komite sekolah menggelar rapat bersama orang tua peseta didik kelas X yang dilaksanakan pada 25 Juli lalu. Ini untuk membeli meja dan kursi sebanyak 25 buah” terang Mandey.
Sementara, Ketua Komite Sekolah Esly Matheos berharap dengan adanya ketambahan fasilitas, anak didik SMAN 1 Wori dapat lebih maksimal menyerap pelajaran.
“Demi anak-anak, kami selaku orangtua sepakat untuk swadaya membeli meja dan kursi. Semoga, kedepan pemerintah juga dapat membantu memenuhi kebutuhan fasilitas belajar mengajar di sekolah,” harap Matheos.(findamuhtar)
Airmadidi-Pemerataan pendidikan belum sepenuhnya terjadi di Provinsi Sulut.
Terbukti, meski berstatus sebagai sekolah negeri, namun masih ada juga siswa SMAN 1 Wori Kecamatan Wori Minahasa Utara (Minut) yang mengalami kesulitan dalam belajar karena minimnya sarana prasarana di sekolah.
Di sekolah ini, masih didapati dua orang siswa duduk pada satu kursi dan meja.
Menurut kepala sekolah Adri Mandey SPd kondisi tersebut dikarenakan bertambahnya jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2016/2017.
“Tahun ajaran yang baru ini, SMAN I Wori menerima 104 peserta didik yang baru. Sedangkan yang lulus sebelumnya berjumlah 86 siswa. Jadi, fasilitas kursi dan meja memang masih kurang sehingga beberapa siswa pun duduk bersama pada satu kursi,” kata Mandey, menjelaskan kepada sejumlah wartawan, Senin (15/8/2016).
Akibat kondisi ini, lanjut Mandey, pihaknya pun melakukan pendekatan kepada orangtua siswa, sehingga melalui kesepakatan bersama, orangtua siswa setuju mengumpulkan uang Rp110 ribu per siswa untuk membeli meja dan kursi.
“Ini atas kesepakatan bersama, setelah komite sekolah menggelar rapat bersama orang tua peseta didik kelas X yang dilaksanakan pada 25 Juli lalu. Ini untuk membeli meja dan kursi sebanyak 25 buah” terang Mandey.
Sementara, Ketua Komite Sekolah Esly Matheos berharap dengan adanya ketambahan fasilitas, anak didik SMAN 1 Wori dapat lebih maksimal menyerap pelajaran.
“Demi anak-anak, kami selaku orangtua sepakat untuk swadaya membeli meja dan kursi. Semoga, kedepan pemerintah juga dapat membantu memenuhi kebutuhan fasilitas belajar mengajar di sekolah,” harap Matheos.(findamuhtar)