Manado — Memelihara kesatuan tubuh Kristus sebagai wujud ketaatan menjadi tema ibadah Minggu (29/9/2019) bagi seluruh sidang di Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) berdasarkan Firman Hidup dan Kerja (FHK) dengan dasar bacaan Alkitab Efesus 4:1-16 dengan judul perikop Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda.
Untuk KGPM Sidang Hosana Tikala Kumaraka (Tikum), ibadah dipimpin oleh Pnt Jouna Onibala-Oroh SH MH.
Dalam pembacaan Alkitab ini, Paulus mengemukakan kebenaran tentang kesatuan yang Allah ingin supaya jemaat-Nya memenikmatinya, yaitu kesatuan Kristiani tergantung pada kemurahan kasih yang diterapkan dalam tabiat dan kelakuan.
“Paulus mengemukakan lima kualitas hidup yang mendirikan sifat khas kehidupan Kristiani yakni rendah hati, lemah lembut, sabar, saling membantu dan penuh kasih. Paulus bahkan selalu menasihatkan jemaat untuk hidup dengan menerapkan kasih dalam kehidupan setiap hari,” ujar Pnt Jouna.
Kesatuan Kristiani juga timbul dari Allah yang adalah satu, karena itu jemaat harus berusaha memelihara kesatuan Roh.
Faktanya sekarang, ada begitu banyak jemaat dan aliran gereja, bahkan ada yang tidak mengakui yang lain Kristen.
Memang jebakan yang paling mudah adalah ketika berbeda, kita merasa perlu memisahkan diri, tetapi kesatuan itu akan terpelihara jika jemaat berusaha memelihara kesatuan Roh.
Jika kesatuan tidak berhasil dijaga, maka sukacita, perdamaian akan terasa hilang sehingga itu sebabnya Paulus menekankan pentingnya memelihara kesatuan.
“Kesatuan itu sebenarnya sudah ada, karena jemaat diikat bersama oleh satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan dan satu Allah dan Bapa dari semua. Kita harus menjaganya dan bertanggungjawab melakukannya, kalau tidak, perpecahan tidak dapat dihindarkan. Kalau kesatuan rusak, maka rusak juga damai sejahtera yang menopangnya,” kata Jouna.
Dalam jemaatpun, ada bermacam-macam karunia yang dianugerahkan oleh Kristus yang harusnya dipakai untuk membangun, memelihara dan menjaga kesatuan jemaat.
Masing-masing orang menerima karunia berbeda-beda, itulah sebabnya dibutuhkan persatuan untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, dalam FHK pun ditekankan, jemaat perlu menyadari bahwa Gereja adalah milik Allah yang dihadirkan dan ditempatkan Allah di dunia sehingga jemaat harus terus berupaya memelihara kesatuan tubuh Kristus dengan menghargai berbagai karunia yang Tuhan anugerahkan.
“Marilah kita mendemonstrasikan kesatuan sebagai tubuh Kristus, dalam melayani dan bersaksi bagi dunia. Peliharalah kesatuan tubuh Kristus dalam keanekaragaman latar belakang pemikiran, karakter dan potensi kita. Allah telah menganugerahkan berbagai karunia bagi setiap jemaat, maka sebagai wujud syukur atas pemberian Allah ini, mari kita berikan diri kita untuk dipakai Allah. Ini pun jadi bukti kedewasaan iman kita yang turut bertanggung jawab pada pelayanan untuk Kemuliaan Nama Tuhan,” jelas Jouna diakhir khotbahnya.
Ibadah minggu pun berjalan dengan lancar, dan uniknya, seluruh nyanyian jemaat menggunakan bahasa daerah dan bahasa asing.
(sri surya)