Manado — Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Sidang Hosana Tikala Kumaraka (Tikum) genap berusia 64 tahun pada 11 Juni lalu.
Ibadah syukur yang dirangkaikan dengan serah terima Gembala, pelantikan Panitia Rapat Am Sidang KGPM, pelantikan PAW Komisi Pemuda Remaja Pucuk Pimpinan dan Pokja Komisi Pemuda Remaja Pucuk Pimpinan pun dilaksanakan pada Minggu (16/6/2019) sore dengan khadim Ketua Majelis Gembala Pucuk Pimpinan KGPM Gbl Tedius Kuemba Batasina.
Berdasarkan pembacaan Alkitab yang terdapat dalam Kejadian 41: 35-47 dengan perikop Yusuf di Mesir Sebagai Penguasa, Gbl Tedi mengatakan, bermimpilah dalam hidup tapi jangan hidup dalam mimpi.
Kalimat tersebut sesuai dengan pembacaan Firman Tuhan yang mengisahkan tentang bagaimana raja bermimpi dan mencari orang untuk menerjemahkan mimpi.
Semua orang yang memiliki kapasitas dilibatkan untuk bergumul dalam mimpi raja sebab mimpi raja ini bicara soal kelimpahan dan kelaparan.
Yusuf kemudian dikenalkan kepada raja dengan harapan dapat menjawab semua kebuntuan terkait arti mimpi raja, yang kemudian dapat diartikan menjadi dua hal yaitu 7 tahun kelimpahan dan 7 kelaparan di bangsa Mesir.
“Makna itu menjadi pergumulan bagi raja, terutama soal kelaparan.
Raja kemudian memilih Yusuf menjadi penguasa atas negeri Mesir. Keterpilihan itu diakibatkan oleh kapasitas dan kualitas hidup Yusuf,” ujar Gbl Tedi.
Bagi raja tidak mudah mencari orang berhikmat dan tidak mudah mendapatkan seseorang yang memiliki kemampuan untuk menata dan memanage satu bangsa sebagai penguasa.
“Yang raja perlukan akhirnya adalah Yusuf. Keterpilihan Yusuf terutama karena Roh Allah bekerja didalamnya. Betapa sulit kita akan melangkah melaksanakan pekerjaan-pekerjaan itu tanpa naungan dan penyertaan Roh Allah,” kata Gbl Tedi.
Lewat hikmat dan naungan Tuhan atas diri Yusuf, jalan keluar yang diberikan Yusuf pun berhasil dan Mesir berkelimpahan di masa 7 tahun yang dimimpikan raja sebagai kelaparan.
Gbl Tedi menekankan, itu adalah bukti dan cara Allah menyertai dan menolong Yusuf, dimana Yusuf diberkati dalam segala hal.
Pembacaan Alkitab ini pun dikatakan Gbl Tedi, mengingatkan semua orang percaya bahwa bukankah gereja juga punya mimpi besar, yaitu menjadi gereja yang kudus dan am dan rasuli yang lalu diterjemahkan dalam tekad panggilan yaitu bersaksi, bersekutu dan melayani, bukan tentang dunia, tetapi tentang Allah yang hidup.
Gereja yang benar adalah ketika kita menempatkan Kristus sebagai pusat segalanya.
“Keberkatan itu menjadi penting dan bernilai. Melalui Yusuf, Tuhan memberkati bangsa Mesir agar tidak kelaparan. Melalui Yusuf, Tuhan menunjukkan kuasanya bagi Mesir. Bagi kita di masa kini, nilai keberkatan itu harusnya memberi dampak bagi banyak orang,” tutup Gbl Tedi.
Serah terima Gembala dilakukan antara Gbl Revli Bororing STh yang kini melayani di KGPM Victory Amurang dan Gbl Narty yang sebelumnya melayani di KGPM Cahaya Singkil.
Ibadah syukur ini turut dihadiri pengurus Pucuk Pimpinan KGPM, Staf Ahli Walikota Manado Atto Bulo dan para undangan lainnya.
(srisurya)