Amurang – Ada yang menarik saat Festival Budaya Minahasa Selatan (Minsel) 2015, saat pergelaran seni dan music bernuansa budaya, terdapat sejumlah siswa yang antusias mengikuti pelatihan dasar jurnalis.
Sejumlah peserta perlatihan, mulai dari tingkat SD, SMP sampai SMA didampingi langsung oleh sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Pers Minsel (FPM).
Begitu pulah, sebelum mengambil data untuk dijadikan sebua berita oleh masing-masing siswa, dibekali terkait 5W 1H oleh seorang wartawan yang cukup dikenal yakni Andries Pattyranie.
Usai diberi arahan, pelatihan dasar menjadi seorang wartawan terbagi tiga sesi yakni tingkat SD, SMP dan SMA. Untuk tingkat SD diberikan langsung tantangan singkat mewawancarai seorang kepala sekolah yang ada diseputaran Pondok Teguh Bersinar pusat kota Amurang, yang menjadi pusat pelaksanaan festival budaya 2015.
“Adik-adik SD hanya diberi tantangan wawancara dengan salah satu kepala sekolah. Setelah itu menuliskan hasil wawancara dibuku yang sudah disiapkan peserta,” ujar Pattyranie wartawan media online Delik Sulut, didampingi salah satu mentor Verna Andre Dotulong, wartawan Radio Sion.
Sedangkat untuk tingkat SMP dan SMA langsung mewawancari panitia yang ada, mengambil data seputar kegiatan Festival Budaya, bahkan langsung mewawancarai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minsel Ollyvia Lumi, SSTP yang adalah Ketua panitia pelaksana Festival.
Saat sejumlah siswa datang dihadapan Kepala Dikpora Minsel sempat kaget, namun saat dijelaskan nampak tersenjum dan tak sungkan-sungkan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan sejumlah siswa.
“Saya salut dengan kreatifitas wartawan biro Minsel yang mendidik minat dan bakat siswa Minsel. Siapa tau mereka-mereka ini menjadi wartawan sejati,” ucap
Lumi dengan senyuk khasnya. Festifal Budaya Minsel 2015, digagas oleh Karang Taruna Minsel dibawah kepemimpinan Franky Pasla, SE yang juga Kepala KPPTSP Minsel dan sekretaris panitia Verra Rambe.
Peserta dari SMPN 1 Amurang Kintan Koluod dan Kirey Assa menyatakan rasa bangga mengikuti kegiatan ini, untuk menambah wawasan.
“Ini juga menantang dan harus berani, karena kami harus mencari narasumber yang seakan tak dapat diajak bicara seperti ibu kepala dinas atau sekertaris dinas. Namun semua ini bisa dilakukan dan mereka -pun menerima dengan baik,” ujar keduanya bangga dihadapan Kepala Sekilahnya Willem Josephus, SPd. (sanlylendongan)
Amurang – Ada yang menarik saat Festival Budaya Minahasa Selatan (Minsel) 2015, saat pergelaran seni dan music bernuansa budaya, terdapat sejumlah siswa yang antusias mengikuti pelatihan dasar jurnalis.
Sejumlah peserta perlatihan, mulai dari tingkat SD, SMP sampai SMA didampingi langsung oleh sejumlah wartawan yang tergabung dalam Forum Pers Minsel (FPM).
Begitu pulah, sebelum mengambil data untuk dijadikan sebua berita oleh masing-masing siswa, dibekali terkait 5W 1H oleh seorang wartawan yang cukup dikenal yakni Andries Pattyranie.
Usai diberi arahan, pelatihan dasar menjadi seorang wartawan terbagi tiga sesi yakni tingkat SD, SMP dan SMA. Untuk tingkat SD diberikan langsung tantangan singkat mewawancarai seorang kepala sekolah yang ada diseputaran Pondok Teguh Bersinar pusat kota Amurang, yang menjadi pusat pelaksanaan festival budaya 2015.
“Adik-adik SD hanya diberi tantangan wawancara dengan salah satu kepala sekolah. Setelah itu menuliskan hasil wawancara dibuku yang sudah disiapkan peserta,” ujar Pattyranie wartawan media online Delik Sulut, didampingi salah satu mentor Verna Andre Dotulong, wartawan Radio Sion.
Sedangkat untuk tingkat SMP dan SMA langsung mewawancari panitia yang ada, mengambil data seputar kegiatan Festival Budaya, bahkan langsung mewawancarai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Minsel Ollyvia Lumi, SSTP yang adalah Ketua panitia pelaksana Festival.
Saat sejumlah siswa datang dihadapan Kepala Dikpora Minsel sempat kaget, namun saat dijelaskan nampak tersenjum dan tak sungkan-sungkan menjawab setiap pertanyaan yang diajukan sejumlah siswa.
“Saya salut dengan kreatifitas wartawan biro Minsel yang mendidik minat dan bakat siswa Minsel. Siapa tau mereka-mereka ini menjadi wartawan sejati,” ucap
Lumi dengan senyuk khasnya. Festifal Budaya Minsel 2015, digagas oleh Karang Taruna Minsel dibawah kepemimpinan Franky Pasla, SE yang juga Kepala KPPTSP Minsel dan sekretaris panitia Verra Rambe.
Peserta dari SMPN 1 Amurang Kintan Koluod dan Kirey Assa menyatakan rasa bangga mengikuti kegiatan ini, untuk menambah wawasan.
“Ini juga menantang dan harus berani, karena kami harus mencari narasumber yang seakan tak dapat diajak bicara seperti ibu kepala dinas atau sekertaris dinas. Namun semua ini bisa dilakukan dan mereka -pun menerima dengan baik,” ujar keduanya bangga dihadapan Kepala Sekilahnya Willem Josephus, SPd. (sanlylendongan)