MINUT – Pidato politik yang disampaikan ketua umum panitia Tulude tahun 2020 Joune Ganda, SE dihadapan ribuan warga nusa utara saat pelaksanaan pesta adat Tulude yang dilaksanakan di pelabuhan Munte Sabtu 8 Februari 2020 lalu, sontak saja membuat warga terharu bahkan beberapa diantaranya sempat meneteskan air mata.
Bagi mereka, pidato politik JG (sapaan familiar Joune Ganda) dalam pesta adat tulude merupakan bentuk kontrak politik JG dengan warga nusa utara di Minut, yang tidak pernah disampaikan tokoh lokal lainnya.
“JG merupakan politisi pertama yang berani membuat kontrak politik dengan warga Minut khususnya warga Nusa Utara dan disaksikan ribuan pasang mata. Saya salut dengan JG, kita doakan konsensus ini akan berkesinambungan dimasa mendatang,” cetus tokoh masyarakat desa Munte Esli Soma, SH.
Dimata Wakil Ketua Forum Komunikasi Nusa Utara Provinsi Sulut ini, komitmen JG untuk melestarikan pengembangan seni & budaya nusa utara di Minut seperti sudah teruji dan terbukti.
“Saya bangga punya tokoh politik lokal seperti JG karena peduli bahkan komit untuk menempatkan warga nusa utara berada sejajar dalam semua aspek dengan saudara lainnya di Minut,” kata jebolan FH UKI Jakarta ini.
Lanjut Soma, meskipun singkat namun pidato politik JG dalam maknanya dalam memperbaiki derajat dan status sosial warga nusa utara di Minut.
“Meskipun tidak masuk dalam kepanitian, namun saya salut dengan keberhasilan JG maupun panitia lainnya dalam mengsukseskan acara tersebut,” pesan Soma sambil berharap perlunya pembenahan di tahun mendatang.
Pesta adat Tulude sendiri sesuai data yang ada di panitia menunjukan, jumlah warga nusa utara yang hadir mencapai 5000 orang termasuk di dalamnya warga desa Munte.
(***/rds)