Manado, BeritaManado.com — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang telah disepakati akan digelar 9 Desember mendatang terus mendapat reaksi publik.
Sebab, kekhawatiran akan kondisi bangsa yang tengah menghadapi wabah dan sejumlah tahapan lainnya dirasa tidak akan maksimalnya posesi lima tahunan ini.
Sebagaimana dikatakan anggota DPRD Sulut Ayub Ali Albugis, kesapakatan Pilkada 9 memang bukan hasil final namun apabila ini dipaksakan karena mempunyai tujuan politik maka akan merugikan rakyat.
“Pesta demokrasi itu pada dasarnya adalah melaksanakan seluruh hak-hak dari masyarakat. Namun apabila ini dipaksakan saya melihat nampaknya tidak akan maksimal,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Sulut tersebut.
Lebih lanjut dikatakan Sekretaris DPW PAN Sulut ini, semua tahapan yang sudah ditinggalkan sejak April ini maka harus bisa dipertanggungjawabkan moril.
“Kalau kondisi bangsa telah benar-benar selesai dari COVID-19 sudah selesai baru bisa dijalankan. Karena juga anggaran dan energi yang akan dikeluarkan untuk menghadapi ini sangat banyak. Jangan sampai kita keburu-buru melaksanakan pilkada namun tidak maksimal,” tuturnya seraya berharap pemerintah dan pihak penyelenggara tidak terburu-buru dalam menentukan waktu.
“Mari berpikir untuk rakyat, banyak yang harus dievaluasi dan selamatkan rakyat dari permasalahan yang ada dulu,” tutupnya.
(AnggawiryaMega)