Manokwari – Mengambil lokasi yang cukup jauh dari Kota Manokwari yakni di dataran Prafi, Kerukunan Keluarga Toulour di Manokwari Papua, Minggu 4 Desember 2016, melaksanakan ibadah perayaan Natal Yesus Kristus dengan tema: “Hari ini telah Lahir Bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.” Ibadah berlangsung penuh hikmat dalam nuansa kebersamaan.
Ibadah dipimpin Ev. Pdt. Hence Karamoy diawali ucapan selamat datang sekaligus panduan acara oleh ibu Youla Lembong. Ibadah juga diikuti juga oleh warga Papua dan kepala suku berlangsung dengan baik.
“Yesus telah datang dan berita baik itu tetap ada sampai sekarang ini seperti sebuah palakat bahwa ada berita besar dimana Juru selamat telah lahir artinya ada yang akan membawa kita diselamatkan dan itu hanya ada di dalam Yesus,” ujar pembawa Firman Pdt Hence Karamoy.
Selesai ibadah warga Toulour yang ada di Manokwari mengatakan mereka sangat sukacita karena dapat berkumpul serta terutama beribadah merayakan Natal di tahun ini.
“Mari pererat rasa kebersamaan kita dan saling membantu serta hidup dengan damai dan menjadi terang bagi sesama,” ujar Wailan Kolondam, salah satu penasehat K3 Toulour.
Sementara itu Benny Supit sekretaris K3 Manokwari mewakili ketua menyampaikan bahwa kiranya rukun Toulour sebagai salah-satu pilar dari K3M yang sudah lama terbentuk dapat terus berkarya di tanah Papua ini dengan semangat si tou timou tumou tou.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan dari kerukunan Toulour kepada sebuah sekolah keagamaan. Ramah tamah dimanfaatkan anggota rukun untuk bersenda gurau bersama.
“Biar jao tapi ada sukacita karena so beribadah dan diberkati dalam ibadah ini,” tutur Shelly Solang Kumbea istri dari Ref Solang asal Touliang Oki yang turut diiyakan rekan rekan mereka diantaranya Rocky Maleke, Audy Assa, Brury Gerungan, Albert Pakasi, Jurry Assa, Daisy Rorintulus, Michiko Sampouw, Romel Solang, Jefry Walangitan dan lainnya.
Hal menarik terlihat dimana dalam percakapan sebagian besar anggota rukun dalam berdialog sering menggunakan bahasa Toulour hal ini yang membuat mereka seolah berada di daerah sendiri baik dalam percakapan juga saat pelaksanaan ibadah.
“Terima kasih kepada semua yang sudah hadir dan mensukseskan acara ini,” terang ketua Kawanua Toulour Ronald Tambahani. (***/JerryPalohoon)
Manokwari – Mengambil lokasi yang cukup jauh dari Kota Manokwari yakni di dataran Prafi, Kerukunan Keluarga Toulour di Manokwari Papua, Minggu 4 Desember 2016, melaksanakan ibadah perayaan Natal Yesus Kristus dengan tema: “Hari ini telah Lahir Bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.” Ibadah berlangsung penuh hikmat dalam nuansa kebersamaan.
Ibadah dipimpin Ev. Pdt. Hence Karamoy diawali ucapan selamat datang sekaligus panduan acara oleh ibu Youla Lembong. Ibadah juga diikuti juga oleh warga Papua dan kepala suku berlangsung dengan baik.
“Yesus telah datang dan berita baik itu tetap ada sampai sekarang ini seperti sebuah palakat bahwa ada berita besar dimana Juru selamat telah lahir artinya ada yang akan membawa kita diselamatkan dan itu hanya ada di dalam Yesus,” ujar pembawa Firman Pdt Hence Karamoy.
Selesai ibadah warga Toulour yang ada di Manokwari mengatakan mereka sangat sukacita karena dapat berkumpul serta terutama beribadah merayakan Natal di tahun ini.
“Mari pererat rasa kebersamaan kita dan saling membantu serta hidup dengan damai dan menjadi terang bagi sesama,” ujar Wailan Kolondam, salah satu penasehat K3 Toulour.
Sementara itu Benny Supit sekretaris K3 Manokwari mewakili ketua menyampaikan bahwa kiranya rukun Toulour sebagai salah-satu pilar dari K3M yang sudah lama terbentuk dapat terus berkarya di tanah Papua ini dengan semangat si tou timou tumou tou.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan dari kerukunan Toulour kepada sebuah sekolah keagamaan. Ramah tamah dimanfaatkan anggota rukun untuk bersenda gurau bersama.
“Biar jao tapi ada sukacita karena so beribadah dan diberkati dalam ibadah ini,” tutur Shelly Solang Kumbea istri dari Ref Solang asal Touliang Oki yang turut diiyakan rekan rekan mereka diantaranya Rocky Maleke, Audy Assa, Brury Gerungan, Albert Pakasi, Jurry Assa, Daisy Rorintulus, Michiko Sampouw, Romel Solang, Jefry Walangitan dan lainnya.
Hal menarik terlihat dimana dalam percakapan sebagian besar anggota rukun dalam berdialog sering menggunakan bahasa Toulour hal ini yang membuat mereka seolah berada di daerah sendiri baik dalam percakapan juga saat pelaksanaan ibadah.
“Terima kasih kepada semua yang sudah hadir dan mensukseskan acara ini,” terang ketua Kawanua Toulour Ronald Tambahani. (***/JerryPalohoon)