Sangihe, BeritaManado.com-Bahasa Daerah Sangihe yang merupakan bahasa khas saat ini mulai jarang didengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini masyarakat Sangihe lebih dominan berbahasa Indonesia.
Untuk itu Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME, mengajak masyarakat Sangihe untuk mengangkat lagi bahasa daerah Sangihe dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya mengajak bagi masyarakat sebagaimana bahasa Daerah Sangihe ini agar dapat dijadikan bahasa pergaulan dalam kehidupan sehari-hari, bahasa pengantar bagi kita,” kata Gaghana saat membawakan sambutan pada pelaksanaan program Me’Daseng di Kampung Kauhis Kecamatan Manganitu, Jumat (14/12/2018).
Menurut Bupati, sampai saat ini dirinya masih kaku dalam pengucapan bahasa Sangihe, jadi bahasa daerah Sangihe ini harus sering diucapkan.
“Saya mengaku bahwa sebagai orang Sangihe hingga saat ini masih sulit mengucapkan bahasa Daerah Sangihe. Karena tata aturan dari struktur bahasanya ini sangat luas,” ungkap Gaghana
Memang tambah Bupati, bahasa Sangihe memiliki struktur yang sangat luas bila diartikan. Strukturnya ini biasa dibawakan pada sambutan, jadi sangat sulit dipahami apabila bahasanya tidak dipelajari dengan sunguh-sungguh.
“Jadi marilah generasi saat ini merupakan generasi yang melestrarikan kebesaran peninggalan nenek moyang kita yang ada di Sangihe ini, untuk mengembalikan Bahasa Daerah Sangihe ini adalah bahasa pengantar dalam aktifitas kita sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah,” tambah Gaghana.
(***/Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Bahasa Daerah Sangihe yang merupakan bahasa khas saat ini mulai jarang didengarkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini masyarakat Sangihe lebih dominan berbahasa Indonesia.
Untuk itu Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana SE ME, mengajak masyarakat Sangihe untuk mengangkat lagi bahasa daerah Sangihe dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya mengajak bagi masyarakat sebagaimana bahasa Daerah Sangihe ini agar dapat dijadikan bahasa pergaulan dalam kehidupan sehari-hari, bahasa pengantar bagi kita,” kata Gaghana saat membawakan sambutan pada pelaksanaan program Me’Daseng di Kampung Kauhis Kecamatan Manganitu, Jumat (14/12/2018).
Menurut Bupati, sampai saat ini dirinya masih kaku dalam pengucapan bahasa Sangihe, jadi bahasa daerah Sangihe ini harus sering diucapkan.
“Saya mengaku bahwa sebagai orang Sangihe hingga saat ini masih sulit mengucapkan bahasa Daerah Sangihe. Karena tata aturan dari struktur bahasanya ini sangat luas,” ungkap Gaghana
Memang tambah Bupati, bahasa Sangihe memiliki struktur yang sangat luas bila diartikan. Strukturnya ini biasa dibawakan pada sambutan, jadi sangat sulit dipahami apabila bahasanya tidak dipelajari dengan sunguh-sungguh.
“Jadi marilah generasi saat ini merupakan generasi yang melestrarikan kebesaran peninggalan nenek moyang kita yang ada di Sangihe ini, untuk mengembalikan Bahasa Daerah Sangihe ini adalah bahasa pengantar dalam aktifitas kita sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah,” tambah Gaghana.
(***/Christian Abdul)