Manado, BeritaManado.com — RS R D Kandou Manado terus berinovasi dalam meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang onkologi (kanker).
Rumah sakit yang terletak di Sulawesi Utara ini berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, terutama bagi pasien yang membutuhkan penanganan kanker.
Teranyar, pada Jumat, 14 Februari 2025 besok, RS Kandou akan menggelar acara groundbreaking pembangunan Gedung Kanker Terpadu yang terdiri dari 12 lantai.
Pembangunan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Islamic Development Bank (IsDB).
Gedung baru ini dirancang untuk memperkuat fasilitas pelayanan onkologi yang ada dan meningkatkan kapasitas rumah sakit dalam merawat pasien kanker.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RS R D Kandou, drg Yuli Astuti Saripawan MKes, menjelaskan bahwa groundbreaking gedung kanker terpadu ini akan diresmikan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono.
“Ini adalah suatu anugerah bagi masyarakat Sulawesi Utara, karena kita akan segera memiliki gedung onkologi yang lebih representatif,” kata drg Yuli Astuti, usai melantik Ketua Komite dan Kepala Instalasi di RS Kandou, Rabu (12/2/2025).
Pembangunan ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Kesehatan untuk memperluas layanan kesehatan yang berkualitas yang akan dilakukan secara bertahap.
Setelah pembangunan gedung kanker terpadu, diharapkan akan disusul dengan masterplan yang lain untuk memperbaiki fasilitas lain di RS Kandou.
Tak hanya itu, RS Kandou juga akan mengaktifkan layanan Poliklinik Kedokteran Nuklir yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terutama bagi pasien yang membutuhkan pemeriksaan atau perawatan berbasis nuklir.
Dalam rangka mewujudkan hal ini, rumah sakit dikabarkan telah mendatangkan tenaga ahli dari RS Hasan Sadikin yang akan memberikan pendampingan kepada dokter-dokter di RS Kandou.
“Ini merupakan salah satu langkah penting dalam meningkatkan pelayanan di RS Kandou. Sebelumnya, pasien yang membutuhkan layanan radioterapi (sinar X) harus pergi ke daerah lain, namun dengan adanya fasilitas ini, semua itu dapat dilakukan di RS Kandou,” tandas drg Yuli Astuti.
Adapun Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr Jehezkiel Panjaitan SH MARS juga menambahkan bahwa dengan adanya layanan Poliklinik Kedokteran Nuklir, pasien BPJS akan mendapatkan pelayanan yang setara dengan yang ada di luar daerah seperti di Jawa.
“Ini untuk menciptakan pelayanan yang berkeadilan,” ujar dr Jehezkiel.
Peningkatan layanan ini diharapkan dapat memberikan akses kesehatan yang lebih baik, terjangkau, dan merata bagi masyarakat Sulawesi Utara, terutama bagi pasien kanker yang membutuhkan perawatan intensif dan berkelanjutan.
(jenlywenur)