Manado – Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Dr. Noudy Tendean mengaku optimis bahwa target perekaman e-KTP sampai Oktober 2012, bisa terpenuhi. Sikap optimis ini disampaikan Tendean melalui Kepala Bagian Pemerintahan Drs. Lucky Taju, Selasa (4/9), usai rapat koordinasi pelaksanaan e-KTP 2012.
Taju mengakui bahwa dalam pelaksanaan perekaman e-KTP memang terdapat beberapa kendala, antara lain peralatan yang terlambat datang, yang seharusnya bulan Februari 2012 tetapi baru diterima oleh Kabupaten/Kota akhir bulan Juni. Belum lagi peralatan untuk pelayanan e-KTP sering mengalami kerusakan sehingga memperlambat proses perekaman e-KTP.
“Harus diakui bahwa sebagian peralatan perekaman e-KTP yang diterima oleh Kabupaten/Kota 90% adalah peralatan bekas sehingga sering mengalami kerusakan,’’ jelas Taju yang didampingi Kasubbag Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nita Tarumingkeng, S.STP, MPA.
Menurut Taju, pihak Pemprov Sulut selalu sigap menghadapi setiap kendala yang ada sesuai prosedur atau mekanisme yang seharusnya. Sekalipun begitu, untuk penanganan peralatan yang rusak memang sering terlambat hal ini dikarenakan kurangnya tenaga konsorsium khususnya yang menangani peralatan yang rusak.
“Kami juga banyak menerima pengeluhan dari sebagian Kecamatan yang mengaku sering mengalami gangguan jaringan. Hal ini menyebabkan hasil perekaman e-KTP ke data center pusat juga mengalami keterlambatan,’’ ungkap Taju.
Selanjutnya Taju mengungkapkan bahwa tercatat sampai 3 September 2012, untuk Kabupaten Tomohon jumlah perekaman e-KTP sudah sebanyak 43.116 atau 65%, Minahasa Tenggara 27.294 atau 33,16%, Bolmong 26.995 atau 16%, Bolmong Selatan 9.787 atau 23,71%, Bolmong Timur 13.756 atau 35%, Bolmong Utara 17.579 atau 32,66%, Kotamobagu 22.676 atau 25,96%, Sangihe 63.187 atau 59,83%, Sitaro 25.492 atau 53,44%, dan Talaud 42.980 atau 70%. (jrp)
Manado – Kepala Biro Pemerintahan dan Humas Dr. Noudy Tendean mengaku optimis bahwa target perekaman e-KTP sampai Oktober 2012, bisa terpenuhi. Sikap optimis ini disampaikan Tendean melalui Kepala Bagian Pemerintahan Drs. Lucky Taju, Selasa (4/9), usai rapat koordinasi pelaksanaan e-KTP 2012.
Taju mengakui bahwa dalam pelaksanaan perekaman e-KTP memang terdapat beberapa kendala, antara lain peralatan yang terlambat datang, yang seharusnya bulan Februari 2012 tetapi baru diterima oleh Kabupaten/Kota akhir bulan Juni. Belum lagi peralatan untuk pelayanan e-KTP sering mengalami kerusakan sehingga memperlambat proses perekaman e-KTP.
“Harus diakui bahwa sebagian peralatan perekaman e-KTP yang diterima oleh Kabupaten/Kota 90% adalah peralatan bekas sehingga sering mengalami kerusakan,’’ jelas Taju yang didampingi Kasubbag Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nita Tarumingkeng, S.STP, MPA.
Menurut Taju, pihak Pemprov Sulut selalu sigap menghadapi setiap kendala yang ada sesuai prosedur atau mekanisme yang seharusnya. Sekalipun begitu, untuk penanganan peralatan yang rusak memang sering terlambat hal ini dikarenakan kurangnya tenaga konsorsium khususnya yang menangani peralatan yang rusak.
“Kami juga banyak menerima pengeluhan dari sebagian Kecamatan yang mengaku sering mengalami gangguan jaringan. Hal ini menyebabkan hasil perekaman e-KTP ke data center pusat juga mengalami keterlambatan,’’ ungkap Taju.
Selanjutnya Taju mengungkapkan bahwa tercatat sampai 3 September 2012, untuk Kabupaten Tomohon jumlah perekaman e-KTP sudah sebanyak 43.116 atau 65%, Minahasa Tenggara 27.294 atau 33,16%, Bolmong 26.995 atau 16%, Bolmong Selatan 9.787 atau 23,71%, Bolmong Timur 13.756 atau 35%, Bolmong Utara 17.579 atau 32,66%, Kotamobagu 22.676 atau 25,96%, Sangihe 63.187 atau 59,83%, Sitaro 25.492 atau 53,44%, dan Talaud 42.980 atau 70%. (jrp)