Manado – Tetap memegang teguh adat istiadat daerah merupakan sikap yang patut ditiru.
Hal ini ditunjukkan oleh pelawak andalan Sulawesi Utara, Umar Jamil atau yang dikenal dengan nama Om Endy.
Om Endy menggelar acara syukuran pembai’atan puteri tercinta, Nabilla Jamil.
Pembai’atan adalah prosesi adat yang dijalani oleh seorang anak yang memasuki masa remaja atau masa peralihan.
“Hari ini, Nabillah sudah melaksanakan pembai’atan. Jadi mulai saat ini sudah memasuki masa peralihan, dimana sikap yang masih bersifat anak-anak mulai ditinggalkan. Meningkatkan lagi sholat dan imannya,”ujar Imam Masjid Ternate Baru, Kisman Muntel.
Meski telah menjadi pelawak terkenal, tapi Om Endy tidak meninggalkan adat istiadat daerahnya.
Itulah sebabnya kepada BeritaManado.com, Om Endy mengaku bahagia dan bersyukur.
“Kami keluarga sangat berbahagia dan bersyukur karena boleh melaksanakan pembai’atan puteri kami dihari ini.
Bangga karena ini adat istiadat yang harus diteruskan kepada generasi penerus kami. Meski kita hidup di zaman modern, tapi adat istiadat yang baik seperti ini haruslah dipertahankan bukan justru ditinggalkan,” kata Om Endy sekaligus memberi motivasi kepada anak muda zaman sekarang untuk tidak meninggalkan adat istiadat daerah masing-masing.
Acara berlangsung meriah karena turut dihadiri oleh artis Sulawesi Utara seperti Bu Tahanusang. (srisurya)
Manado – Tetap memegang teguh adat istiadat daerah merupakan sikap yang patut ditiru.
Hal ini ditunjukkan oleh pelawak andalan Sulawesi Utara, Umar Jamil atau yang dikenal dengan nama Om Endy.
Om Endy menggelar acara syukuran pembai’atan puteri tercinta, Nabilla Jamil.
Pembai’atan adalah prosesi adat yang dijalani oleh seorang anak yang memasuki masa remaja atau masa peralihan.
“Hari ini, Nabillah sudah melaksanakan pembai’atan. Jadi mulai saat ini sudah memasuki masa peralihan, dimana sikap yang masih bersifat anak-anak mulai ditinggalkan. Meningkatkan lagi sholat dan imannya,”ujar Imam Masjid Ternate Baru, Kisman Muntel.
Meski telah menjadi pelawak terkenal, tapi Om Endy tidak meninggalkan adat istiadat daerahnya.
Itulah sebabnya kepada BeritaManado.com, Om Endy mengaku bahagia dan bersyukur.
“Kami keluarga sangat berbahagia dan bersyukur karena boleh melaksanakan pembai’atan puteri kami dihari ini.
Bangga karena ini adat istiadat yang harus diteruskan kepada generasi penerus kami. Meski kita hidup di zaman modern, tapi adat istiadat yang baik seperti ini haruslah dipertahankan bukan justru ditinggalkan,” kata Om Endy sekaligus memberi motivasi kepada anak muda zaman sekarang untuk tidak meninggalkan adat istiadat daerah masing-masing.
Acara berlangsung meriah karena turut dihadiri oleh artis Sulawesi Utara seperti Bu Tahanusang. (srisurya)