Bitung – Wali Kota Bitung, Max Lomban dan Wakil Wali (Wawali) Kota Bitung, Maurits Mantiri meninjau persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (23/04/2018).
Bersama Sekertaris Daerah Kota Bitung, Audy Pangemanan, Ketua DPRD Kota Bitung, Laurendsius Supit dan Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Khouni Lomban Rawung, Wali kota dan Wawali meninjau SMP Negeri Dua dan SMP Katolik Don Bosco.
Wali kota mengingatkan para siswa agar tenang dan konsentrasi dalam mengisi setiap soal yang ada.
“Tidak usah terburu-buru, tetap fokus, sehingga hasilnya nanti bisa maksimal,” kata Wali kota.
Wali kota juga menjelaskan tentang beberapa sekolah yang dalam melaksanakan ujian harus bergabung dengan sekolah lainnya.
“Kurang lebih ada 14 SMP/MTs di Kota Bitung yang harus ujian gabung karena beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan ujian dilaksanakan disekolah tersebut,” katanya.
Hal itu dikarenakan kata dia, masalah kelistrikan di beberapa sekolah tersebut yang tidak memungkinkan terlaksananya UNBK ini.
“Masalahnya bukan ada di PLN, tapi instalasi di sekolah tersebut harus segera dibenahi agar mencukupi pasokan daya listrik pada komputer yang digunakan di ujian,” katanya.
Wawali menambahkan, kedepan akan segera di evaluasi dan kemudian dicarikan solusi sehingga pelaksanaan ujian UNBK tahun depan bisa dilaksanakan disekolah masing-masing atau mandiri.
Adapun dalam pelaksanaan UNBK tahun 2017/2018 diikuti 39 sekolah SMP sederajat se-Kota Bitung dimana untuk sekolah negeri berjumlah 35 dan swasta berjumlah empat sekolah dengan jumlah siswa 3.565 orang.
(***/abinenobm)
Bitung – Wali Kota Bitung, Max Lomban dan Wakil Wali (Wawali) Kota Bitung, Maurits Mantiri meninjau persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Senin (23/04/2018).
Bersama Sekertaris Daerah Kota Bitung, Audy Pangemanan, Ketua DPRD Kota Bitung, Laurendsius Supit dan Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Khouni Lomban Rawung, Wali kota dan Wawali meninjau SMP Negeri Dua dan SMP Katolik Don Bosco.
Wali kota mengingatkan para siswa agar tenang dan konsentrasi dalam mengisi setiap soal yang ada.
“Tidak usah terburu-buru, tetap fokus, sehingga hasilnya nanti bisa maksimal,” kata Wali kota.
Wali kota juga menjelaskan tentang beberapa sekolah yang dalam melaksanakan ujian harus bergabung dengan sekolah lainnya.
“Kurang lebih ada 14 SMP/MTs di Kota Bitung yang harus ujian gabung karena beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan ujian dilaksanakan disekolah tersebut,” katanya.
Hal itu dikarenakan kata dia, masalah kelistrikan di beberapa sekolah tersebut yang tidak memungkinkan terlaksananya UNBK ini.
“Masalahnya bukan ada di PLN, tapi instalasi di sekolah tersebut harus segera dibenahi agar mencukupi pasokan daya listrik pada komputer yang digunakan di ujian,” katanya.
Wawali menambahkan, kedepan akan segera di evaluasi dan kemudian dicarikan solusi sehingga pelaksanaan ujian UNBK tahun depan bisa dilaksanakan disekolah masing-masing atau mandiri.
Adapun dalam pelaksanaan UNBK tahun 2017/2018 diikuti 39 sekolah SMP sederajat se-Kota Bitung dimana untuk sekolah negeri berjumlah 35 dan swasta berjumlah empat sekolah dengan jumlah siswa 3.565 orang.
(***/abinenobm)