Tondano, BeritaManado.com — Pencegahan adalah cara efektif untuk menangkal masuk dan berkembangnya penyakit atau virus yang bisa menyerang hewan ternak, salah satunya babi.
Sebagaimana kabar yang cukup menghebobkan, bahwa Hog Cholera dan African Swine Fever (ASF) Virus atau Virus Demam Babi Afrika mulai mengancam ternak babi di Indonesia, khususnya Minahasa.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Yeittij Roring mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada kasus serupa di Minahasa, meski ada laporan kematian ternam babi di beberapa tempat.
Dijelaskannya, untuk mengendalikan ancaman penyakit dan virus pada ratusan ribu ternak babi di Minahasa, pihaknya rutin melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Utara.
“Melalui kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, kami akan melakukan peningkatan Biosecurity dan pengendalian lalu lintas ternak. Selain itu, ada juga program vaksinasi Hog Cholera secara berkelanjutan setiap tahun dan hal itu sudah dilakukan sejak tahun 2017,” ungkap Roring.
Ditambahkannya, Vaksinasi Hog Cholera dan ASF bertujuan meningkatkan kesejahteraan peternak babi dan untuk mencegah ternak babi di Minahasa terinfeksi penyakit penyakit berbahaya dan mematikan.
”Dari kasus kematian ternak babi, setelah diperiksa secara klinis, tanda-tanda yang ada tidak mengarah pada Hog Cholera dan ASF. Dengan demikian masyarakat bisa mengkonsumsi daging babi,” tandas Roring.
Dihubungi BeritaManado.com, Jumat (11/10/2019), Roring mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan monitoring terhadap ancaman Hog Cholera dan ASF di Minahasa.
(Frangki Wullur)
Baca juga:
- Bandara Sam Ratulangi Antisipasi Masuknya Virus Demam Babi Afrika di Manado
- Antisipasi Masuknya ASF ke Sulut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Lakukan Ini
- Soal Demam Babi Afrika di Tomohon, Ini Tanggapan Kadis Pertanian dan Perikanan
- Virus Demam Babi Afrika Tidak Terdeteksi di Minsel
- Soal Virus ASF, ini Pernyataan Ketua Komisi II DPRD Sulut
- Mitra Masih Aman dari African Swine Fever Virus