Manado — Penyebaran wabah penyakit hewan African Swine Fever Virus (ASFV) atau Virus Demam Babi Afrika yaitu penyakit yang menyerang babi ini sedang diwaspadai oleh beberapa negara terutama yang memiliki banyak populasi babi.
Meski belum ada kabar terkait masuknya wabah virus ini di Indonesia, tapi karena sejumlah daerah memiliki populasi babi dan jumlah wisatawan yang datang berasal dari banyak negara, maka sejumlah langkah antisipasi telah diambil oleh pihak terkait.
Sebagai pintu masuk, Bandara Sam Ratulangi pun telah melakukan berbagai upaya sesuai dengan ranahnya agar wabah ini jangan sampai masuk di Sulut.
“Khusus untuk wilayah Bandara Sam Ratulangi, kami melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang untuk hal ini, seperti koordinasi untuk pengawasan dengan karantina dan kesehatan pelabuhan,” ujar GM Bandara Sam Ratulangi Minggus Gandeguai kepada BeritaManado.com, Jumat (11/10/2019).
Selain itu, Bandara Sam Ratulangi sendiri memang sudah dipersiapkan untuk menghadapi hal-hal semacam ini, diantaranya dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan kesehatan bagi setiap penumpang yang tiba di Bandara Sam Ratulangi.
Minggus pun mengatakan, sejauh ini koordinasi berjalan dengan baik dan diharapkan penyebaran wabah ini tidak makin meluas, apalagi sampai ke Indonesia.
“Ada pemasangan thermal scanner di kedatangan internasional yang bisa mendeteksi suhu tubuh, jadi kalau ada yang demam dan lainnya bisa ketahuan,” kata Minggus.
(srisurya)
Baca juga:
- Antisipasi Masuknya ASF ke Sulut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Lakukan Ini
- Soal Demam Babi Afrika di Tomohon, Ini Tanggapan Kadis Pertanian dan Perikanan
- Virus Demam Babi Afrika Tidak Terdeteksi di Minsel
- Soal Virus ASF, ini Pernyataan Ketua Komisi II DPRD Sulut
- Mitra Masih Aman dari African Swine Fever Virus