Manado – Pemerintah Kota Manado melalui Kepala Dinas Komunikasi dan informasi (Kominfo) Erwin Kontu, menggelar workshop deklarasi Manado cerdas anti hoax di Hotel Grand Puri Manado, Selasa (8/8/2017).
Workshop dihadiri beberapa unsur, Polres Manado, GAMKI Manado, KNPI Manado, jajaran wartawan media cetak, dan online.
Tampil pemateri, tenaga ahli dirjen informasi dan komunikasi publik Kemkominfo RI, Dr.Ismail Cawidu, Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sulut Drs. Philip Regar, M.Si
Ismail Cawidu mengatakan, banyak orang tidak menyadari dampak dari mengunakan teknologi. Seperti banyak anak-anak sekarang hebat main bola tetapi tidak pernah lecet karena mainnya pake game online.
“Era sekarang telah terjadi budaya menunduk, dengan tidak kenal tempat, Sehingga generasi sekarang multi touch screen. Secara tidak sadar otak kita mengidap dopamin berperan membentuk motivasi kecanduan yang diakibatkan dapatnya kesenagan,” kata Isamail Cawidu saat membawakan materi.
Sementara itu Erwin Kontu berharap dengan diadakannya Workshop anti hoaks peserta yang hadir menilai mana yang selayaknya mengandung unsur nilai berita, dan bukan.
“Kita bersama-sama masyarakat Manado bisa lebih selektif dalam membaca kebenaran berita, sehingga informasi hoaks bisa kita hindari bersama menuju Kota Manado Cerdas,” terang Erwin Kontu
Sementara itu ketua panitia pelaksana Ivonne Mandobu, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan workshop dan deklarasi anti hoax.
“Untuk menekan sekaligus menolak penyebaran berita haox, yang dewasa ini semakin ramai dikalangan masyarakat yang mengancam stabilitas kenyamanan, dan keamanan. Untuk itu secara bersama dalam pernyataan bukan saja menolak hoax tetapi juga ikut memerangi,” pungkasnya. (Anes Tumengkol)
Manado – Pemerintah Kota Manado melalui Kepala Dinas Komunikasi dan informasi (Kominfo) Erwin Kontu, menggelar workshop deklarasi Manado cerdas anti hoax di Hotel Grand Puri Manado, Selasa (8/8/2017).
Workshop dihadiri beberapa unsur, Polres Manado, GAMKI Manado, KNPI Manado, jajaran wartawan media cetak, dan online.
Tampil pemateri, tenaga ahli dirjen informasi dan komunikasi publik Kemkominfo RI, Dr.Ismail Cawidu, Komisioner Komisi Informasi Provinsi Sulut Drs. Philip Regar, M.Si
Ismail Cawidu mengatakan, banyak orang tidak menyadari dampak dari mengunakan teknologi. Seperti banyak anak-anak sekarang hebat main bola tetapi tidak pernah lecet karena mainnya pake game online.
“Era sekarang telah terjadi budaya menunduk, dengan tidak kenal tempat, Sehingga generasi sekarang multi touch screen. Secara tidak sadar otak kita mengidap dopamin berperan membentuk motivasi kecanduan yang diakibatkan dapatnya kesenagan,” kata Isamail Cawidu saat membawakan materi.
Sementara itu Erwin Kontu berharap dengan diadakannya Workshop anti hoaks peserta yang hadir menilai mana yang selayaknya mengandung unsur nilai berita, dan bukan.
“Kita bersama-sama masyarakat Manado bisa lebih selektif dalam membaca kebenaran berita, sehingga informasi hoaks bisa kita hindari bersama menuju Kota Manado Cerdas,” terang Erwin Kontu
Sementara itu ketua panitia pelaksana Ivonne Mandobu, menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan workshop dan deklarasi anti hoax.
“Untuk menekan sekaligus menolak penyebaran berita haox, yang dewasa ini semakin ramai dikalangan masyarakat yang mengancam stabilitas kenyamanan, dan keamanan. Untuk itu secara bersama dalam pernyataan bukan saja menolak hoax tetapi juga ikut memerangi,” pungkasnya. (Anes Tumengkol)