Bitung, BeritaManado.com – Ketua GmnI Kota Bitung, Inggrid Kumentas tidak terima dirinya dinilai gagal melakukan pengkaderan serta menjalankan organisasi hingga harus dievaluasi DPP.
Lewat voice note whatsapp, Inggrit menyatakan tudingan dua kader GMNI STIE Petra Kota Bitung, Christi Kalengkongan dan Mefita Labage sangat tidak mendasar serta tak layak untuk dipublish di media.
“Mereka berdua itu tidak pernah hadir apalagi terlibat dalam setiap kegiatan. Semua, saya yang kerja dan ini tidak layak diberitakan karena tidak mengkonfirmasi terlebih dahulu,” kata Inggrit dengan suara bergetar.
Menurutnya, dibalik Christi Kalengkongan dan Mefita Labage ada oknum-oknum yang menunggangi. Dan ia mengaku tahu persis siapa oknum yang bersembunyi dibalik kedua nama itu.
“Saya tahu siapa dibalik ini semua dan ini adalah permaian dulu-dulu serta sudah basi. Mereka menginginkan GmnI Kota Bitung terbelah dua dan itu saya tahu persis,” katanya.
Sementara itu, Christi dan Mefita menilai kinerja Inggrid memimpin GmnI Kota Bitung patut ditinjau DPP karena telah menyalahi sejumlah aturan, yakni;
Pertama, tidak adanya proses pengkaderan (PPAB) yang di buat sesuai prosedur AD/ART GMNI dan hal ini bertentangan dengan Ad/Art Pasal 12 ayat 6 Dimana GMNI Bitung masuk dalam Katagori DPC Definitif C;
Kedua, hilangnya tingkat kekeritisan GMNI Bitung dan tidak adanya lagi Controling terhadap kinerja Pemerintah;
Ketiga, tidak mampunya Sarinah Inggrid melaksanakan proses regenerasi kepengurusan, (mengingat Sarinah Inggrid sudah ada pada kepengurusan DPP) yang seharusnya sudah ada kepengurusan yang baru minimal ditunjuknya Pelaksana Tugas untuk mempersiapkan kepengurusan yang baru. Dan hal ini sangat bertentangan dengan AD/ART GMNI yang tertuang dalam Bab II Pasal 7 Ayat 5.
(abinenobm)