Manado, BeritaManado.com — Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Sulawesi, Maluku dan Papua (GNPIP Sulampua) Tahun 2022 yang digelar Bank Indonesia (BI), Senin (3/10/2022).
Olly Dondokambey menyampaikan apresiasi kepada BI yang telah memilih Sulut, khususnya Kota Manado sebagai tuan rumah penyelenggaraan GNPIP Sulampua tahun ini.
“Ini menjadi sesuatu yang baik sehingga kita sangat berterima kasih karena dampaknya, dan banyak juga orang datang ke Sulut sehingga ekonomi berkembang dengan baik,” ujar Olly.
Ia menjelaskan, dalam rangka menjaga inflasi, perlu dipahami dengan baik bahwa Wilayah Timur Indonesia memang perlu diberi perhatian khusus, mengingat kendala transportasi dan akomodasi yang terjadi selama ini.
“Tapi puji syukur karena Pak Presiden membangun Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sudah mulai dari Timur ke Barat. Kalau dulu selalu (dari) Sabang sampai Merauke, sekarang dari Timur ke Barat,” kata Olly.
“Sudah mengikuti alam, matahari terbit dari Timur ke Barat, jadi pembangunan pasti akan berjalan dengan baik,” sambungnya.
Ia menerangkan bahwa pencanangan GNPIP merupakan salah satu bentuk komitmen bersama dalam upaya menjaga kestabilan inflasi komoditas pangan sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022.
“Presiden mengarahkan, perlunya mengedepankan sinergi dan komitmen bersama antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi serta memperkuat koordinasi antara pusat dan daerah,” terangnya.
Menurutnya, hal ini mencermati peningkatan resiko inflasi di tengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung di setiap daerah, yang mengarah kepada peningkatan kemiskinan.
“Apalagi kalau kita nonton berita dunia, inflasi di sejumlah negara-negara besar sudah hampir 10%. Kita bersyukur, di Indonesia rata-rata masih 4%, sementara Sulut belum sampai 4% inflasinya,” katanya.
Dikatakan, capaian tersebut tidak lepas dari sinergitas yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sulut dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sulut, lewat kerja bersama dan sikap gotong-royong, yang di Sulut dikenal dengan istilah Mapalus.
“Jadi Mapalus itu bekerja bersama-sama. Tentunya ini merupakan dukungan dari semua pihak, mulai dari Forkopimda, aparat TNI-Polri, FKUB, hingga perbankan, sehingga setiap bantuan-bantuan terkait program pengendalian inflasi bisa berjalan dengan baik,” bebernya.
Olly yakin pertumbuhan ekonomi kita di akhir tahun ini bisa mencapai 6%.
Tanda-tandanya bisa dilihat saat sektor pariwisata drop dihantam pandemi Covid-19, Sulut masih bertahan di 5,93%.
“Mulai Agustus sampai akhir September pariwisata kita mulai pulih, sehingga saya yakin angka 6% bisa dicapai,” tandasnya.
(***/Alfrits Semen)