Manado — Pantai Malalayang kini menjadi destinasi wisata menarik yang menawarkan pesona laut teluk Manado bagi pengunjung penikmat indahnya pemandangan pantai.
Destinasi wisata gratis ini terletak di pintu gerbang kota Manado tepatnya di Kelurahan Malalayang Dua.
Ben Hur Sawuwu tokoh masyarakat Malalayang Dua kepada BeritaManado.com, Minggu (17/11/2019), mengatakan sebelum menjadi tempat wisata, kawasan tepi pantai ini dulunya (1980an) dipadati rumah penduduk, saat itu berstatus Desa Malalayang Dua dan masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Minahasa.
“Mengingat bahaya ombak pasang tinggi yang sering terjadi menghempas rumah penduduk saat musim angin barat, maka pada 15 Desember 1983, Bupati Minahasa saat itu Alex L Lelengboto berkebijakan memindahkan sekitar 97 kepala keluarga dan 2 bangunan gereja ke Desa Kalasey Dua,” kata Ben Hur Sawuwu yang saat ini menjabat sebagai Kepala Lingkungan.
Setelah tepi pantai Malalayang Dua kosong, sejak itulah pantai ini menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan domestik.
Oleh pemerintah telah dibuatkan talud untuk menahan tanah dan abrasi dari ombak serta telah ditata dengan adanya jalan gang disepanjang tepi pantai agar pengunjung dapat berjalan dengan nyaman menikmati indahnya teluk Manado.
Tercatat pantai Malalayang telah 2 kali dijadikan lokasi pemecahan rekor selam dunia dan rekor upacara bendera di bawah air (2009 dan 2019) yang tentunya telah menarik ribuan pengunjung saat itu.
Berikut beberapa hal menarik dari pantai Malalayang hingga kini banyak dikunjungi wisatawan.
1. Pemandangan
Dari tepi pantai Malalayang kita disuguhkan pemandangan indah dengan latar belakang Pulau Manado Tua dan Pulau Bunaken, menjadikan tempat ini sangat layak bagi selfie mania untuk mendapatkan hasil pemotretan yang luar biasa indah dengan latar kedua pulau tersebut diantara perpaduan birunya air laut yang sejuk dan cerahnya langit biru disiang hari.
2. Air Laut Yang Bersih
Air laut di pantai Malalayang bersih dan layak bagi pengunjung yang ingin berenang.
Bahkan pemandangan bawah airnya sangatlah indah, bunga karang dan warna-warni ikan kecil akan memanjakan mata pengunjung saat menyelam di pantai ini.
3. Kuliner
Sambil menikmati indahnya pemandangan, wisatawan juga dimanjakan dengan aneka kuliner daerah yang enak dan murah seperti pisang goreng, tahu isi, tinutuan, mie cakalang dan segarnya es kelapa muda.
Pengunjung bisa memilih tempat nongkrong yang nyaman, karena sepanjang tepi pantai ini berjejer rapi kios dengan tenda seragam berwarna biru.
Disetiap kios tersedia tempat duduk dan meja yang menghadap langsung ke pantai.
Sehingga pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan laut sambil mencicipi kuliner yang tentunya enak dan gurih.
4. Tugu Boboca
Letaknya tepat di perbatasan antara Kota Manado dan Kabupaten Minahasa.
Ditempat ini tersedia tempat parkir luas.
Banyak pengunjung berselfie ria dengan latar tugu yang terbuat dari pipa besi berbentuk boboca (Gurita).
Dekat tugu ini terdapat plang bertuliskan Manada Kota Doa.
Malam hari tempat ini banyak sekali pengunjung yang nongkrong melihat indahnya warna-warni lampu kota Manado dari kejauhan.
Itulah sekilas tentang destinasi wisata gratis pantai Malalayang, namun demikian tempat ini masih butuh perhatian dari pemerintah untuk diperhatikan penataan sarana dan fasilitasnya sebagaimana yang disampaikan oleh tokoh masyarakat Ben Hur Sawuwu.
“Saya sebagai ketua kelompok sadar wisata Malalayang Dua, mengusulkan agar batu-batu besar disepanjang pantai ini ditata kembali sehingga ada ruang untuk pengunjung berjalan dan bebas berenang, tentunya ini butuh alat berat,” ungkap Ben Hur Sawuwu saat itu bersama Derek Manoppo juga tokoh masyarakat Malalayang Dua.
(BennyManoppo)