Tomohon – Usai meraih Piala Adipura untuk kategori kota kecil terbersih pertama kalinya, Pemkot Tomohon di tahun yang akan datang mulai mengincar penghargaan lain berupa Piala Adipura Kencana.
Hal ini terungkap saat konferensi pers bersama wartawan baik cetak dan elektronik Jumat, 14 Juni 2013 lalu. “Dari informasi yang kami terima memang ada perubahan aturan penilaian dimana oleh Kementerian Lingkungan Hidup telah memperbolehkan kota atau kabupaten yang baru pertama kalinya meraih Adipura untuk ikut dalam penilaian Adipura Kencana di tahun berikutnya. Memang kriteria yang dinilai semakin banyak dan kompleks,” ujar Ir Ervinz Liuw MSi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Tomohon.
Dijelaskannya, selain banyak dan kompleks sistem penilaiannya juga semakin rumit. “Untuk meraih Piala Adipura Kencana itu tidaklah mudah sebab kualitas air, udara dan juga emisi gas satu kota itu masuk dalam penilaian. Oleh sebab itu, jauh-jauh hari kita sudah memiliki rencana dan strategi, salah satunya menyiapkan master plan pengolahan sampah yang baik dan juga catatan khusus usai kita meraih Adipura,” terang Liuw.
“Dalam master plan ini termasuk bagaimana kita mengeluarkan soal Perda Sampah, penambahan armada sampah, peningkatan kesejahteraan para petugas kebersihan, pengolahan sampah di TPA termasuk mengetahui volume sampah di Kota Tomohon, mengatasi titik-titik lemah penilaian, lebih memfokuskan soal manajemen sampah yang dikenal dengan 3R yakni Reuse, Reduce dan Recycle, sosialisasi di sekolah soal bagaimana mengatasi masalah sampah dan juga petunjuk teknis soal gerakan Gema Sabda serta hal lainnya. Ini semua akan diatur dalam master plan ini,” jelas mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ini. (req)
Tomohon – Usai meraih Piala Adipura untuk kategori kota kecil terbersih pertama kalinya, Pemkot Tomohon di tahun yang akan datang mulai mengincar penghargaan lain berupa Piala Adipura Kencana.
Hal ini terungkap saat konferensi pers bersama wartawan baik cetak dan elektronik Jumat, 14 Juni 2013 lalu. “Dari informasi yang kami terima memang ada perubahan aturan penilaian dimana oleh Kementerian Lingkungan Hidup telah memperbolehkan kota atau kabupaten yang baru pertama kalinya meraih Adipura untuk ikut dalam penilaian Adipura Kencana di tahun berikutnya. Memang kriteria yang dinilai semakin banyak dan kompleks,” ujar Ir Ervinz Liuw MSi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Tomohon.
Dijelaskannya, selain banyak dan kompleks sistem penilaiannya juga semakin rumit. “Untuk meraih Piala Adipura Kencana itu tidaklah mudah sebab kualitas air, udara dan juga emisi gas satu kota itu masuk dalam penilaian. Oleh sebab itu, jauh-jauh hari kita sudah memiliki rencana dan strategi, salah satunya menyiapkan master plan pengolahan sampah yang baik dan juga catatan khusus usai kita meraih Adipura,” terang Liuw.
“Dalam master plan ini termasuk bagaimana kita mengeluarkan soal Perda Sampah, penambahan armada sampah, peningkatan kesejahteraan para petugas kebersihan, pengolahan sampah di TPA termasuk mengetahui volume sampah di Kota Tomohon, mengatasi titik-titik lemah penilaian, lebih memfokuskan soal manajemen sampah yang dikenal dengan 3R yakni Reuse, Reduce dan Recycle, sosialisasi di sekolah soal bagaimana mengatasi masalah sampah dan juga petunjuk teknis soal gerakan Gema Sabda serta hal lainnya. Ini semua akan diatur dalam master plan ini,” jelas mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan ini. (req)