Manado – Reputasi olahraga bridge yang mendunia menjadikan Provinsi Sulawesi Utara terkenal.
Hengky Lasut dan Eddy Manoppo adalah dua dari sekian banyak atlet bridge yang melegenda. Hengky sendiri sudah 50 tahun menggeluti olahraga otak ini.
“Dimulai pada usia 20 tahun saya telah 50 tahun lebih menggeluti bridge dengan berbagai pengalaman pahit dan manisnya,” ujar Hengky Lasut kepada wartawan di salah-satu pusat perbelanjaan, Minggu (15/9/2019).
Dia menceritakan pengalaman ketika pemerintah pusat memberi penghargaan melalui peletakkan batu pertama gedung Bridge Centre “Hengky-Eddy” di Stadion Klabat Manado.
Pembangunan gedung pada 1996 di masa Ketua Umum GABSI Wiranto dibantu Letjen. TNI. EE Mangindaan, kala itu sebagai Gubernur Sulut.
“Pencantuman nama saya dan Eddy sebagai apresiasi pemerintah atas prestasi kami mengharumkan nama Sulut dan Indonesia di tingkat internasional,” jelas Hengky Lasut.
Hengky Lasut kelahiran 6 Agustus 1947 ini, juga menceritakan perjalanan karir dia sebagai atlet bridge dengan sederet prestasi tingkat nasional dan internasional di antaranya medali emas PON, emas sejumlah Kejurnas, emas Kejuaraan Bridge Asia Pasifik, emas Olimpiade Bridge dan sejumlah prestasi lainnya.
“Rentang waktu setengah abad lebih bermain bridge bukan waktu yang singkat. Saya tidak mampu menjelaskan secara ringkas khususnya prestasi yang telah saya raih, Eddy dan teman-teman lainnya,” tukas Hengky Lasut.
Hengky Lasut juga ikut menanggapi kepemimpinan Joune Ganda sebagai Ketua Pengda GABSI Sulut.
“Meski bukan seorang atlit bridge, namun melihat komitmen dan kesungguhan pak Joune Ganda maka dipastikan cabang olahraga bridge di Sulut bakal bergairah dan lebih maju lagi,” pungkas mantan anggota DPRD Kota Manado ini.
(JerryPalohoon)