Manado – Selasa, 12 Februari 2019 hari ini, genap 3 tahun pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, Olly Dondokambey SE dan Drs. Steven OE Kandouw (OD-SK) memimpin Provinsi Sulawesi Utara.
Memperjuangkan amanat rakyat Sulawesi Utara tercinta dari Miangas hingga Pinogaluman bukanlah hal yang mudah, namun melalui Visi “Terwujudnya Sulawesi Utara yang Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Politik serta Berkepribadian dalam Budaya”, maka pesatnya perkembangan daerah dapat kita saksikan dan rasakan bersama, diantaranya terpapar dalam Laporan OD-SK kepada Rakyat Sulawesi Utara.
VISI SULAWESI UTARA 2016-2021:
Terwujudnya Sulawesi Utara Yang Berdikari dalam Ekonomi, Berdaulat dalam Politik serta Berkepribadian dalam Budaya.
MISI SULAWESI UTARA 2016-2021:
1. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian dan sumberdaya kemaritiman, serta mendorong sektor industry dan jasa;
2. Memantapkan pembangunan sumberdaya manusia yang berkepribadian dan berdaya saing.
3. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai destinasi investasi dan pariwisata yang berdaya saing.
4. Mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang tinggi, maju dan mandiri.
5. Memantapkan pembangunan insfrastuktur berlandaskan prinsip pembangunan berkelanjutan.
6. Mewujudkan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan timur.
7. Mewujudkan Sulawesi Utara yang berkepribadian melalui tata kelola pemerintahan yang baik.
PERDAGANGAN:
Di antara banyak keberhasilan pemerintahan OD-SK salah-satunya bidang perdagangan, nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Juli 2018 tercatat sebesar US$ 71,33 juta sementara impornya senilai US$ 13,94 juta. Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Juli 2018 tetap diduduki oleh lemak dan minyak hewan/nabati, yakni senilai US$ 31,84 juta (44,64% dari total ekspor), sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (mineral fuels), mineral oil products (27), senilai US$ 7,18 juta (51,48 % dari total impor). Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Juli 2018 adalah Tiongkok (US$ 14,43 juta), sedangkan negara pemasok terbesar adalah Malaysia (US$ 7,49 juta) (angka sementara).
Investasi tahun 2018 di Sulawesi Utara sebesar 6,970 triliun rupiah, yang terbagi atas PMA (penanaman modal asing) sebesar 4,054 triliun rupiah atau 81,2% dari total investasi, dan PMDN (penanaman modal dalam negeri) sebesar 2,916 triliun rupiah atau 18,8% dari total investasi. Secara keseluruhan angka tersebut mengalami peningkatan dibanding total investasi di tahun 2017 yang berada pada angka 6 triliun.
KOPERASI DAN UKM:
Sampai dengan Desember 2018, jumlah koperasi mencapai 4.978 unit dengan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 9.060 orang, sedangkan jumlah UMKM mencapai 84.392 unit dan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja oleh sektor UMKM sebanyak 217.197 orang.
Sepanjang Tahun 2016 s/d Tahun 2018 telah dilaksanakan beberapa kegiatan guna memajukan Koperasi dan UMKM yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, diantaranya, Kegiatan Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, Kegiatan Peningkatan Daya Saing UKM dan Koperasi, Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetetif UKM dan Kegiatan Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM.
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN:
Penambahan wirausaha baru Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebesar 225 WUB.
Penyerapan tenaga kerja di IKM sebesar 1.125 orang.
Pertambahan nilai investasi di IKM sebesar Rp. 11.250.000.000.
Tersedianya beras, minyak goreng, gula, dan daging yang dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Meningkatnya nilai ekspor Sulawesi Utara mencapai US$ 973.966,05 juta.
Neraca perdagangan surplus pada nilai US$ 812.200 juta.
Pemberian bantuan hibah peralatan dan mesin kepada Wirausaha Baru IKM.
Pelaksanaan pasar murah menjelang Hari Raya Keagamaan dalam rangka membantu masyarakat kurang mampu di Sulawesi Utara.
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA:
Tahun 2018, Dinas Pariwisata Daerah Sulawesi Utara, berhasil melampaui target jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara. Adapun target RPJMD untuk jumlah kunjungan wisatawan nusantara adalah 1.5 juta dan hasil yang dicapai adalah 1.958.899 orang, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2017 berjumlah 1,698,523 orang, sedangkan target untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara adalah 100.000 orang dan hasil yang dicapai adalah 127.879 orang, meningkat jika dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 87,976 orang yang didominasi wisatawan China. Sedangkan lama tinggal turis mancanegara, target yang ditetapkan pada tahun 2018 adalah 2.5 hari, dan hasil yang dicapai adalah 3,6 hari. Pencapaian ini, merupakan dampak rute penerbangan langsung dari beberapa kota di China ke Manado, yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.
Guna menambah daya tarik atraksi wisata, telah dilakukan pembenahan di objek wisata yang menjadi kewenangan Dinas Pariwisata Daerah Sulawesi Utara, melalui dukungan ABPD dan DAK Fisik yaitu pembangunan sarana prasarana di Hutan Taman Wisata Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sumaru Endo dan Bukit Kasih di Kabupaten Minahasa dan Gunung Tumpa di Kota Manado. Selain pembangunan fisik, Dinas Pariwisata Daerah juga melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM yang bergerak di industri pariwisata, terutama dalam meningkatkan hospitality kepada wisatawan.
Festival Bunaken dan Danau Tondano, merupakan iven tahunan Dinas Pariwisata Sulawesi Utara yang masuk sebagai Kalendar Iven Tahunan Kementerian Pariwisata. Kegiatan ini diselenggarakan secara akbar di Pulau Bunaken dan Danau Tondano melibatkan Dinas Pariwisata kabupaten/kota, serta sanggar seni dan budaya;
Fastival Ramadhan untuk memeriahkan bulan puasa umat Muslim dengan berbagai lomba serta penyediaan kuliner khas bulan Ramadhan.
Christmas Festival dilaksanakan untuk memeriahkan perayaan Natal yang diisi dengan panggung hiburan yang melibatkan artis nasional bahkan internasional, lomba mobil hias bernuansa Natal, bazar sembako murah serta kios jajanan murah yang melibatkan beberapa stakeholder, instansi terkait serta masyarakat.
Fasilitasi even promosi pariwisata berupa, Tomohon International Flower Festival (TIFF) di Tomohon, Festival Kentang di Minahasa Selatan, dan Festival Teluk Tomini di Bolaang Mongondow Selatan.
Semua daya, upaya dan kerja keras bersama seluruh elemen masyarakat yang ada di Bumi Nyiur Melambai Provinsi Sulawesi Utara pun telah dikerahkan maksimal. Begitu banyak sukses dan keberhasilan yang dicapai, namun disadari juga bahwa masih teramat banyak perkerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini merupakan dinamika dalam setiap proses pembangunan, tetapi yang pasti setiap keberhasilan akan makin memotivasi kita untuk terus berbuat dan berkarya bagi kemajuan daerah tercinta, dan setiap kegagalan dan kekurangberhasilan akan senantiasa menjadi pembelajaran yang berarti untuk perbaikan dan penyempurnaan di tahun-tahun mendatang menjadikan Sulut semakin hebat.
(AdvertorialPemprovSulut/JerryPalohoon)