Manado – Anggota DPRD Sulut diyakini telah melakukan korupsi karena menurut Koordinator North Sulawesi Coruption Watch (NSCW), Harold Lumempow, korupsi tak hanya berbentuk uang tapi juga waktu.
“Kalau pertanyaan wartawan misalnya jika kita dibayar kemudian tidak melaksanakan tugas apakah itu korupsi atau bukan, jawaban saya itu korupsi!” ujar Lumempow pada Diskusi Publik yang digelar Forum Wartawan DPRD Sulut (FORWARD Sulut) di ruang rapat I DPRD Sulut, Jumat (9/9/2016) sore.
Terkait pertanyaan wartawan apakah malas hadir di kantor termasuk tindakan korupsi anggota DPRD Sulut, Lumempow menyerahkan pada penilaian wartawan.
“Saya sudah katakan tadi korupsi bukan hanya korupsi uang tapi juga korupsi waktu. Kita kan dibayar untuk bekerja. Mendapatkan uang tanpa bekerja atau kurang kerja sama dengan korupsi,” tukas Lumempouw pada diskusi yang juga dihadiri pengamat politik Taufik Tumbelaka dan akademisi DR Ferry Liando dalam rangka 2 tahun pengabdian anggota DPRD Sulut periode 2014-2019. (jerrypalohoon)
Manado – Anggota DPRD Sulut diyakini telah melakukan korupsi karena menurut Koordinator North Sulawesi Coruption Watch (NSCW), Harold Lumempow, korupsi tak hanya berbentuk uang tapi juga waktu.
“Kalau pertanyaan wartawan misalnya jika kita dibayar kemudian tidak melaksanakan tugas apakah itu korupsi atau bukan, jawaban saya itu korupsi!” ujar Lumempow pada Diskusi Publik yang digelar Forum Wartawan DPRD Sulut (FORWARD Sulut) di ruang rapat I DPRD Sulut, Jumat (9/9/2016) sore.
Terkait pertanyaan wartawan apakah malas hadir di kantor termasuk tindakan korupsi anggota DPRD Sulut, Lumempow menyerahkan pada penilaian wartawan.
“Saya sudah katakan tadi korupsi bukan hanya korupsi uang tapi juga korupsi waktu. Kita kan dibayar untuk bekerja. Mendapatkan uang tanpa bekerja atau kurang kerja sama dengan korupsi,” tukas Lumempouw pada diskusi yang juga dihadiri pengamat politik Taufik Tumbelaka dan akademisi DR Ferry Liando dalam rangka 2 tahun pengabdian anggota DPRD Sulut periode 2014-2019. (jerrypalohoon)